JAKARTA – Sebanyak 580 anggota DPR RI periode 2024-2029 dilantik. Masyarakat pun menaruh harapan besar terhadap wakil baru ini. Pelantikan anggota DPR baru digelar pada 1 Oktober 2024 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Sederet ucapan selamat dan harapan terbaik dikirimkan kepada wakil rakyat baru ini.

Anggota DPR baru yang berjumlah 580 orang terdiri dari orang baru dan lama. Beberapa di antaranya adalah orang-orang baru yakni Ahmad Sahroni, Yasonna Laoly dan generasi muda seperti Prananda Surya Paloh.

Ada nama artis yang memenuhi gedung DPR ini seperti Uya Kuya, Denny Cagur, Once Mekel, dan Verrel Bramastya. Sedangkan nama anggota muda DPR antara lain tokoh seperti Farah Puteri Nahlia, Muhammad Rahul, dan Hillary Brigitta Lasut. 

Selain itu, DPR juga menyetujui penambahan komisi menjadi 13 komisi sebagai pelengkap Dewan (AKD). Jumlah amanah yang semula 11 amanat menjadi 13 amanat. Pembentukan AKD disetujui Presiden DPR Puan Maharani dalam rapat 14 Oktober 2024. 

Dengan begitu, anggota DPR yang baru bisa lebih fokus pada pekerjaannya. Sebab, penambahan komisi bisa menjadi wadah hasrat sosial.

Harapan terhadap anggota baru DPR mulai terlihat. Para ahli dan pendidik berharap legislator baru ini akan fokus pada isu-isu sosial dan pendidikan.

Harapan tersebut salah satunya diungkapkan Inspektur Sosial Davis Roganda Parlindungan. Davis berharap anggota DPR yang baru bisa fokus pada pembangunan sosial. Referensi khusus pada Tujuan Pembangunan Milenium. “Mudah-mudahan DPR ini lebih fokus pada legislasi dan penganggaran. Faktanya, fokus pada pembangunan sosial. Seperti kita tahu, Indonesia sudah meratifikasi Tujuan Pembangunan Milenium,” kata Davis saat dihubungi, Selasa (15/10). 10/2024).

Ia pun berharap DPR baru fokus pada prioritas. Yakni khususnya di bidang sosial. Mudah-mudahan ini juga menjadi prioritas ke depan. Karena ini tentang bagaimana meningkatkan pembangunan manusia, khususnya dari bidang sosial. Karena kita punya ambisi untuk membangun negara yang sejahtera, ujarnya.

Ia juga menyoroti persoalan kemiskinan yang masih menjadi persoalan penting. Sebab sampai saat ini pembangunan daerah tertinggal masih jauh dari tujuan kesejahteraan. Beliau juga berbicara mengenai pendidikan. “Tentunya tentang pengentasan kemiskinan. Dan juga bagaimana kita mengetahui bahwa ada daerah yang masih jauh dari kesejahteraan. Dan juga tentang pendidikan yang berkualitas, ini juga menjadi tantangan. Karena masih banyak fasilitas sekolah yang masih menjadi kendala,” tuturnya. . dikatakan.

Hal serupa juga diungkapkan pakar komunikasi politik Salman Naning. Pertama, Salman menjelaskan, anggota DPR tidak semuanya terdiri dari wajah-wajah baru. Hampir 50% anggota DPR itu baru. Tapi kalau dilihat, mereka adalah orang-orang yang pernah berkuasa. Karena ada beberapa anggota DPR yang merupakan cucu dari mereka yang pernah menjabat. Jadi benarkah? , mereka bukan orang baru dalam politik,” ujarnya.

Ia pun memberi harapan kepada anggota DPR yang baru. Ia mengajak semua pihak untuk menyambutnya. “Namun kami berharap kepada mereka, sambutlah mereka. Karena kami ingin keadaan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Ia berharap para wakil rakyat tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti sebelumnya. Ia berpesan agar mereka tidak mengkhianati suara rakyat.

Berbagai harapan pun disampaikan para guru kepada anggota DPR baru tersebut. Guru bernama Nova Dora itu menunggu kinerja anggota DPR yang baru. Yang kita tunggu sekarang adalah kinerjanya. Apapun itu, kalau di lingkungan yang tepat, maka hasilnya juga akan baik. Yang diharapkan dari semua kalangan dan umur adalah pembangunan, jelasnya.

“Saya tidak bisa menilai kinerja orang yang bekerja,” ujarnya.

Nova ingin anggota DPR yang baru memulai kembali. Ia mengatakan, anggota DPR yang baru sebaiknya melangkah terlebih dahulu agar kinerjanya tidak kalah dengan sebelumnya. “Harapan kita, untuk tim proyek, saya sangat berharap. Karena dimulai dari nol. Jadi jangan apa-apa, move on dulu,” ujarnya.

Sementara Catur Akbar yang juga seorang guru ingin lebih memperhatikan pendidikan. Dia ingin wakil rakyat turun melihat situasi di dalam negeri. Harapan utamanya, khususnya rekan-rekan guru, agar lebih memperhatikan pendidikan. Harapannya bisa melihat lebih jauh di lapangan, tidak hanya teori saja, ujarnya.

Ia mengajak para wakil rakyat untuk memantau perkembangan situasi di lapangan. Agar anggota parlemen mengetahui permasalahan nyata dalam dunia pendidikan. “Untuk mitra baru ini, kami akan lebih sering memantau kenyataan di lapangan,” ujarnya.

(fk)