JAKARTA – Seiring dengan kemajuan teknologi di dunia kedokteran, kini bermunculan solusi untuk mengatasi permasalahan tulang belakang. Salah satu inovasi terkait permasalahan tulang belakang adalah bedah tulang belakang endoskopik minimal invasif atau BESS (biportal endoskopi tulang belakang). 

Dokter Spesialis Ortopedi, Dohar A. itu. Topping, Sp.OT(K) – Tulang Punggung dan Dr. Jephtah F.L.Tobing, Sp.OT(K) menjelaskan tentang BESS. Bedah tulang belakang endoskopi invasif minimal adalah prosedur pembedahan yang menggunakan teknologi endoskopi untuk mengakses area tulang belakang dengan cara invasif minimal. Teknik ini melibatkan penggunaan alat yang sangat kecil dan kamera, yang memungkinkan dokter melakukan prosedur dengan membuat sayatan kecil tidak lebih dari satu sentimeter.

Metode BESS diyakini mampu mengurangi trauma pada jaringan sekitar tulang belakang. Bahkan, keunggulan BESS adalah waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan metode bedah tradisional.

“BESS tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga mempercepat proses penyembuhan. Dalam dua hingga tiga hari, pasien biasanya sudah bisa bergerak dan melakukan aktivitas ringan setelah prosedur,” kata dr. S. Dohar A. L. Tobing, Sp.OT (K)-Spine, Sabtu (23/11/2024).

Dokter. Jephtah F.L. Tobing, Sp.OT(K) menambahkan mengenai pasien yang memiliki faktor tertentu cocok untuk menjalani BESS.

“Dokter harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia pasien, kondisi kesehatan secara umum, dan tingkat keparahan masalah tulang belakang yang dialaminya,” ujarnya.

Risiko dan komplikasi

Meskipun operasi BESS menawarkan banyak manfaat, seperti prosedur bedah lainnya, terdapat risiko dan komplikasi yang harus diwaspadai.

Operasi BESS cenderung memiliki insiden komplikasi yang lebih rendah dibandingkan operasi tradisional, dan masih terdapat kemungkinan terjadinya infeksi, perdarahan, atau kerusakan jaringan saraf. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi kondisi pasien secara menyeluruh sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik secara mendetail dan mungkin akan merekomendasikan tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan, untuk memahami sepenuhnya kondisi tulang belakang pasien. 

Hal ini membantu memastikan bahwa BESS adalah pilihan yang tepat dan aman bagi mereka.

(T)