JAKARTA – Diaspora Indonesia di Karabuk sukses menyelenggarakan Festival Indonesia (Festival Indonesia) yang mempertunjukkan dan memamerkan kebudayaan Indonesia pada Minggu, 20 Desember 2024 Prof. Dr. Sadettin Ökten Konferans Salonu, Kota Karabuk.
Kegiatan tampak spektakuler dengan banyak seni budaya dan tarian khas Indonesia. Acara ini mempertemukan kekayaan dan keindahan budaya Indonesia yang berbeda melalui sajian drama Malin Kundang, tarian daerah, makanan khas, pakaian daerah, musik dan lagu Indonesia.
1. 250 peserta
Acara tersebut dihadiri oleh 250 orang diaspora Indonesia, baik WNA maupun warga lokal. Wakil Rektor Universitas Karabuk, Prof. Dr. Dalam sambutannya, Ismail Rakıp KARAŞ menekankan pentingnya peran mahasiswa diaspora Turki, karena mereka dapat menampilkan budayanya sendiri dan mempererat hubungan kampus dengan negara lain.
Penyelenggaraan Indonesia Festivalı tercipta sebagai hasil kerjasama empat organisasi – PPI Karabuk, Universitas Karabuk, Gençlik Spor Başkanlığı (Kementerian Olahraga dan Pemuda) dan Altın Safran, sebuah perkumpulan pemuda – dengan keinginan yang sama untuk menghadirkan budaya asing, khususnya budaya Indonesia. kepada khalayak global yang lebih luas, terutama di Turki.
“Sepanjang sejarah kita satu, kita saling tolong menolong dan kita bersaudara,” kata Sulthan Muhammad Reza, Ketua PPI Karabuk.
2. Jadilah seorang seniman
Indonesia Festivalı tidak hanya sekedar pertunjukan seni, tapi juga momen mempersatukan keberagaman suku dan masyarakat Indonesia. Mari kita mulai dengan komentar perwakilannya
Dalam sambutannya koordinator mahasiswa internasional tersebut menyampaikan bahwa program Pengenalan Budaya dapat menjadi ajang persahabatan antar negara dan tentunya dapat menjadi program rutin. Dilanjutkan dengan parade pakaian yang menampilkan pakaian khas daerah Indonesia.
3. Pertunjukan Silat
Dilanjutkan dengan pertunjukan silat yang membawakan ilmu bela diri dari Indonesia. Kemudian mereka menampilkan tarian untuk masing-masing unit lanskap yang juga dibawakan untuk memeriahkan pertunjukan seni budaya acara tersebut. Dilanjutkan dengan drama musikal yang menceritakan kisah Malin Kundang yang pertama kali dibawakan pada acara tersebut.
Pengantar budaya di Universitas Karabuk. Drama ini memberikan kesan yang baik bagi penontonnya. Di penghujung acara, penonton bersama panitia membuat Flashmob untuk menutup acara Indonesia Festivalı.
4. Penonton dari berbagai negara
Penonton Indonesia Festival berasal dari berbagai negara yaitu Turki, Somalia, Chad, Afghanistan, Turkmenistan, Suriah, Azerbaijan, Madagaskar, Mesir, Mongolia, Kazakhstan dan Myanmar.
Bagaimana cerita yang disampaikan dalam drama, bagaimana tokoh-tokohnya benar-benar masuk ke dalam cerita, dan bagaimana saya bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut. Terima kasih banyak,” ujar Abdurrahman, 20, mahasiswa asal Mesir yang kuliah di Karabuk. /12/2024).
5. Cicipi makanan khas Indonesia
Seusai kegiatan Festival Indonesia, kami melanjutkan mencicipi masakan khas Indonesia. Teman Indonesia memperkenalkan budaya, suku, bahasa, makanan, pakaian adat, dan tempat wisata utama Indonesia. Penampilan diaspora Indonesia berhasil menggugah antusiasme penonton, terbukti dengan hadirnya lebih dari 250 penonton di Turki yang berasal dari komunitas lokal dan internasional.
Kegembiraan, kebanggaan, haru, semangat, kekaguman diawali dengan pertunjukan seni yang diawali dengan penampilan pakaian adat dari berbagai daerah, dilanjutkan dengan lagu dan video Indonesia dari Indonesia, kemudian silat, tarian tradisional berbagai daerah, atau dilanjutkan dengan drama musikal yang bercerita. Kemudian Trian Flashmob yang diselenggarakan oleh panitia berakhir dengan meriah.
6. Acara persahabatan
Festival Indonesia tidak hanya menjadi ajang pertunjukan seni budaya Indonesia, namun juga menjadi ajang berkumpulnya pelajar Indonesia di Karabuik. Panitia bahu membahu mensukseskan acara pameran budaya Indonesia lainnya di Karabuk.
(fiksi)