PEMBALAP Tim Ducati Lenovo Francesco Bagnia menyalahkan balap sprint atas kekalahannya dari Jorge Martin dalam perebutan gelar juara MotoGP 2024. Karena hanya balapan utama yang digelar setiap Minggu, Bagnaia merasa bakal melampaui dominasi Marc Marquez. Juara dunia pada tahun 2019.
Ya, Bagnaia menjadi runner-up MotoGP 2024, hanya tertinggal 10 poin dari Martin. Faktanya, Bagnaia memenangi 11 seri, sedangkan Martin hanya memenangi tiga balapan utama.
1. Bagnaia kalah karena sprint race
Martin mampu meraih kemenangan berkat banyaknya poin yang ia peroleh di sprint race dan mantapnya podium. Pada sprint race musim ini, Martin mengumpulkan total 171 poin, sedangkan Bagnia mengumpulkan 128 poin, selisih yang cukup jauh. Jorge Martin. Marc Marquez. Francesco Bagnia. MotoGPBarcelona 2024
Faktanya, Bagnaia akan menjadi juara dunia MotoGP 2024 jika dihitung hanya poin dari balapan utama. Bagnaia mengumpulkan 370 poin dari balapan utama, sedangkan Martin hanya mencetak 337 poin.
2. Bagnia yakin dirinya harus menyamai dominasi Marc Marquez di MotoGP 2019.
Jika tak ada sprint race di MotoGP 2024, Bagnaia yakin bisa menyamai dominasi Marquez di MotoGP 2019 bersama Honda. Saat itu, Marquez unggul 151 poin dari rival terkuatnya, Andrea Dovizioso.
Tanpa sprint race, tahun ini bisa seperti MotoGO 2019 yang merupakan tahunnya Marquez. Sangat disayangkan kami harus merelakan gelar juara karena kesalahan dan nasib buruk, kata Bagnaia.Francesco Bagnia menjuarai MotoGP Malaysia 2024 (Gambar: Ducati Corse)
“Tim pantas mendapatkannya,” tambahnya.
“Namun kekalahan itu ada gunanya karena menyadarkan saya bahwa kita tidak boleh lengah. Saya selalu memutuskan untuk menang, tapi terkadang tidak bisa,” pungkas Bagnaia.
(RNR)