JAKARTA – Bank DBS bersama Decoding resmi meluncurkan Coding Camp 2025 oleh DBS Foundation pada Kamis (11/07/2024), yang bertujuan untuk melatih mahasiswa di bidang pelatihan teknologi informasi dengan tujuan menghasilkan lulusan yang mumpuni merupakan program peningkatan Sehingga bisa siap diaplikasikan di dunia kerja.
Melalui DBS Foundation, Bank DBS mewujudkan pilar keberlanjutan ketiga, yaitu dampak di luar perbankan, yang sejalan dengan visinya untuk menjadi bank terbaik untuk dunia yang lebih baik. Dalam program ini, Bank DBS bermaksud untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan Indonesia untuk mendukung masyarakat rentan dan meningkatkan dampak sosial, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang beruntung untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
Program ini diluncurkan di Jakarta dan Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Dr. Benny Bandanadjaja, ST, MT, Manajer Kampus Merdeka Mandiri Desi Alandrina, ST, M.Si. sc., Dr. Sc., Campus Manager Merdeka Mandiri Hiru Wijaya, Founder dan CEO Dicoding Narendra Wixono, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monica, serta Alumni Coding Camp yang diinisiasi oleh DBS Foundation 2023-2024.
Menurut Mona Monica, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, Coding Camp merupakan inisiatif DBS Foundation yang bertujuan untuk memperluas akses literasi digital bagi pelajar di seluruh Indonesia.
“Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan dan siap pakai. Ini merupakan langkah penting dalam membangun talenta masa depan untuk bersaing di era teknologi (future-ready) yang siap dan akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya,” kata Mona saat acara peluncuran di Hutan Kota Paltaran, Senan, Kamis.
Sementara itu, Dr. Benny Bandanadjaja, ST, MT, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pembuatan program persiapan karir yang memiliki desain inovatif dan inklusif yang mendidik remaja dan dewasa muda untuk terus berkembang dan mempersiapkan diri pengaturan. masa depan
“Mewakili Direktorat Jenderal Vokasi, saya sangat berterima kasih kepada DBS Foundation atas inisiatif memulai coding camp ini untuk Indonesia. Saat ini sangat penting bagi mahasiswa dari berbagai bidang studi untuk menguasai teknologi informasi.” coding camp akan mampu menghasilkan lulusan profesional yang memiliki keterampilan lebih baik, kompetitif dan berguna untuk masa depan,” kata Benny.
Sejak awal, program ini telah melatih lebih dari 114.000 peserta, 56 persen di antaranya adalah pelajar dan siswa sekolah menengah atas. Pesertanya mencakup sekitar 17.000 peserta dari studi pascasarjana dan sekolah menengah kejuruan (VET) yang mewakili jenjang pendidikan kejuruan. Program Coding Camp diperuntukkan bagi mahasiswa dan pelajar SMA, dengan mahasiswa program pascasarjana D3 dan D4 serta pelajar SMK sebagai peserta pilihan. Selain itu, kelompok disabilitas, perempuan, pendidik, dan komunitas berpenghasilan rendah juga menjadi target utama yang diharapkan dapat berpartisipasi, untuk mendukung kesetaraan di dunia TI.
Peserta terpilih akan mengikuti lebih dari 900 jam atau setara dengan satu semester pelatihan teknologi terstruktur yang akan dimulai pada awal tahun 2025. Selain keterampilan teknis, peserta juga akan mendapatkan pelatihan soft skill (komunikasi dan networking, personal branding, kemampuan kerja). Wawancara) Persiapan dll), Bahasa Inggris (Percakapan dan Presentasi Bisnis) dan Literasi Keuangan (Keuangan Pribadi, Investasi dan Manajemen Aset).
Peserta dapat memilih antara dua jalur pelatihan, yaitu front-end dan back-end atau pembelajaran mesin—dua bidang yang masuk dalam daftar 10 pekerjaan paling banyak diminati di LinkedIn.
Pada jalur front-end dan back-end, peserta akan mempelajari pemrograman web front-end dan back-end, dengan kemungkinan pekerjaan sebagai front-end developer, back-end developer atau full stack developer. Sedangkan pada jalur Machine Learning, peserta akan mengeksplorasi topik-topik di bidang data, machine learning, deep learning, dan kecerdasan buatan generatif, yang membuka peluang karir sebagai AI/machine learning engineer.
(tukang pos)