JAKARTA – Peningkatan kualitas dan kesehatan guru menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya di madrasah. Guru madrasah yang merupakan sumber daya manusia terpenting dan berharga patut mendapat perhatian khusus agar dapat berperan sebaik-baiknya dalam melahirkan siswa dengan kualitas terbaik.
Untuk mendukung hal tersebut, Direktur Guru dan Siswa Madrasah (GTK) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyiapkan dana sebesar Rp7,25 triliun yang sebagian besar dialokasikan untuk mendukung kesejahteraan guru dalam bentuk berbagai hibah.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad mengatakan kesehatan merupakan perubahan penting yang mendorong guru untuk kreatif dan inovatif. Namun dalam memperjuangkan kesuksesan tersebut, ia mengingatkan agar Persatuan Guru Madrasah tetap setia dan menjaga nilai-nilai moral berdasarkan nilai-nilai Islam yang diajarkan di madrasah.
“Jika harapan terhadap kesehatan masih buruk karena banyak hal yang tidak mendukung, kami mohon kepada para guru Madrasah untuk terus berbenah dan fokus menunaikan tanggung jawab Rasulullah. Nabi,” ujarnya seperti dimuat di situs Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (26/7/2024).
“Bagi para guru Madrasah yang mempunyai keahlian lain seperti pendeta, guru, MC, qari dan lain-lain, hendaknya tetap melakukan hal tersebut tanpa meninggalkan peran pentingnya sebagai guru, hal ini penting, kecuali untuk pengabdian kepada masyarakat, serta mendapat tambahan. jasanya,” lanjut Abu Rokhmad.
Simposium dan Konsultasi Guru Nasional Tahun 2024 diselenggarakan dengan tujuan untuk membekali guru dengan pengetahuan dan pengembangan profesional, serta memberikan berbagai layanan untuk meningkatkan pengajaran dan kesehatan. Konferensi ini juga menjadi media refleksi dan pertukaran ilmu untuk melahirkan ide-ide baru yang ingin mempererat kerjasama dan persatuan kelompok ahli pengajar madrasah.
“Pertemuan ini sangat penting untuk mencapai keseimbangan pemahaman karena guru Madrasah merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Baik perempuan maupun laki-laki, setiap orang dapat bertukar pikiran dan saling berkontribusi. berbagai permasalahan madrasah agar kebaikan dan kesehatan tetap terjaga,” ujarnya.