JAKARTA- Pimpinan pusat Syarikat Islam melalui Presiden Syarikat Islam Hamdan Zoelva mengatakan, pihaknya akan melakukan kegiatan penyemprotan air pada Jumat di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan dalam rangka pengumuman Hari Persatuan Nasional yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto di JCC.
“Program Jumat Agung telah kami laksanakan dengan mendistribusikan makanan, memberikan layanan kesehatan dan terus bekerja sama dengan masyarakat di berbagai cabang Syariat Islam. .
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI ini menambahkan, di tengah kesulitan perekonomian masyarakat, perlu adanya persatuan yang lebih tinggi, dan tindakan Syarikat Islam.
Dengan keanggotaan SI, bayangkan berapa banyak orang yang bisa tertolong. “Hal ini tidak hanya dilakukan oleh lembaga pemerintah, tetapi juga oleh anggota SI,” kata Hamdan Zoelva.
SI lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Senantiasa bersinergi dengan masyarakat untuk membangun persatuan dan solidaritas. Hamdan berharap kehadiran SI di tengah masyarakat dapat dirasakan dan kita bisa bersama-sama terus membangun perekonomian dan masyarakat yang lebih baik.
“Sehingga benar-benar bisa tercipta bangsa dan negara selain Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur. Gerakan persatuan bangsa kami anggap sebagai mitra strategis SI,” tutupnya.
Sekadar informasi, Syarikat Islam yang telah berusia 119 tahun dan pintu gerbang Candradimuka dalam kegiatan ekonomi dan bisnis syariah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai luhur – Menghargai Islam dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini.
Syarikat Islam secara rutin mengadakan pelatihan pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat. Selama 119 tahun berdirinya asosiasi ini telah banyak melahirkan pedagang dan pengusaha batu yang membantu masyarakat.
Umat Islam juga mendirikan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Syarikat Islam untuk membantu masyarakat dan gerakan kemerdekaan Palestina.
Syarikat Islam merupakan ormas pertama dan tertua di Indonesia. Didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta (Hindia Belanda) pada tanggal 16 Oktober 1905, dan nama aslinya adalah Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, atas inisiatif H.O.S. Tjokroaminoto, organisasi ini berganti nama menjadi Syarikat Islam dan lebih banyak mengambil kebijakan untuk memerdekakan bangsa Indonesia.
(imf)