JAKARTA – Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyimpan kekayaannya di LHKPN. Nama Wakil Iptu Suharyono muncul dalam pemberitaan usai terlibat penembakan hingga tewas seorang anggota polisi bersama Kanit Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Ansar dan Kepala Ops AKP Dadang Iskandar.
1. Kotak tembak
Kasus “penembakan polisi” menyita perhatian publik. Kasus tersebut membuat masyarakat menilai Kapolda Suharyono lalai dalam memimpin anak buahnya dalam kejadian tersebut.
Penarikan diri tersebut membuat masyarakat mendesak Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mencopot Suharyono dari jabatan Kapolda Sumbar. Pasalnya, ada dugaan lain yang lebih dulu menyeret Suharyono.
Suharyono juga diduga menghalangi penyidikan kasus penyiksaan yang dilakukan anak buahnya terhadap Afif Maulana, 13 tahun. Tindakan Suharyono lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992 itu menuai banyak kritik.
Masyarakat pun mengikuti langkah Suharyono terkait hal tersebut.
2. Barang Milik Kapolda Sumbar
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Suharyono memang tak lepas dari perhatian masyarakat. Dalam LHKPN-nya, ia melaporkan harta kekayaan sebesar Rp7.157.191.213 (Rp7,1 miliar).
Berikut rincian harta kekayaan Suharyono yang dilaporkan dalam LHKPN per 19 Maret 2024:
– Tanah dan konstruksi
Total nilai tanah dan bangunan mencapai Rp 4,985 miliar.
Tanah dan bangunan seluas 380 meter persegi / 200 meter persegi di Kabupaten/Kota Bandung senilai Rp 4,32 miliar dibeli sendiri.
Kavling 105 meter persegi / 45 meter persegi di Kabupaten / Kota Bandung dibeli sendiri senilai Rp 665 juta.
Transportasi dan Mesin
Total biaya alat dan mesin angkut sebesar Rp 696 juta.
Toyota Land Cruiser 2005 dibeli sendiri seharga Rp 300 juta.
Toyota Fortuner 2016 yang dibelinya sendiri dibanderol Rp 298 juta.
Toyota Innova 2003 saya beli sendiri seharga Rp 98 juta.
– Benda bergerak lainnya
Total nilai harta bergerak lainnya sebesar Rp 426 juta.
– Kas dan setara kas
Total kas dan setara kas mencapai Rp 1.050.191.213.
Berdasarkan LHKPN, kekayaan Irjen Pol Suharyono mencapai Rp7.157 tanpa riwayat kewajiban.
(kmh)