JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendiksasmen) Abdul Muti memberikan gambaran soal Ujian Nasional (NEO).

Menanggapi rencana ini, ketua komisi

“Satu hal, kesehatan mental anak juga harus menjadi isu penting. Jangan sampai orang tua termotivasi untuk lulus ujian nasional agar anaknya bisa belajar sendiri. Ini tugas kita semua,” jelas Hetifa, Senin (4/ 11/2024).

Selain itu, Hetifa mengatakan, kecurangan sering terjadi pada pelaksanaan PBB sehingga rencana untuk mengaktifkan kembali PBB harus dipertimbangkan kembali.

“Bahkan jika PBB diterapkan, apa fungsinya dan apa fungsinya, apa yang akan diuji dan digunakan untuk apa?” “Baik untuk wisuda maupun pemetaan data,” kata Hetifa.

Permintaan untuk mengesampingkan ujian nasional sudah meluas. Gerakan sosial mencatat kerusuhan sosial yang terjadi setelah inspeksi PBB.

Sebagian besar pihak menolak studi tersebut, yang dapat menyebabkan studi tersebut diberlakukan kembali setelah PBB ditangguhkan pada tahun 2021.

Pernyataan Good Education Alliance di halaman petisi yang diterbitkan pada 1 November 2024 berbunyi: “Menolak ujian nasional sebagai ujian standar yang menentukan seleksi siswa untuk lulus dan siswa baru.”

Hingga Senin sore, 4 November 2024, petisi tersebut telah mengumpulkan lebih dari 1.000 tanda tangan. Jumlah ini meningkat seiring berjalannya waktu. Permintaan pengecualian telah dikirim ke Komisi