JAKARTA – Instagram akan menurunkan kualitas video yang jarang dilihat, kata bos Instagram Adam Mosseri. Ini berlaku untuk semua format video Instagram yaitu Instagram Stories, Reels, dan video panjang.
Instagram dianggap sebagai salah satu media sosial paling populer untuk berbagi media seperti foto dan video dengan orang lain. Hampir semua pengguna Instagram menggunakan aplikasi ini untuk mengunggah sesuatu untuk berbagai keperluan. Mengingat jumlah pengguna Instagram harian yang diketahui kini mencapai 5 miliar unduhan, maka banyak pengguna Instagram harian yang pasti akan banyak menggunakan aplikasi ini karena banyaknya media yang tersedia, baik foto maupun video.
Namun tidak semua video yang diunggah ke Instagram ditampilkan dalam kualitas atau resolusi tinggi. Kualitas video Instagram ditentukan oleh jumlah views pada video tersebut. Video dengan jumlah penayangan tinggi ditampilkan dalam kualitas tinggi.
Di sisi lain, video dengan jumlah penayangan rendah atau rendah akan mengalami penurunan kualitas video. Hal itu diungkapkan bos Instagram itu dalam sesi tanya jawab di Instagram Stories miliknya.
“Secara umum, kami ingin menampilkan video dengan kualitas terbaik. Namun, jika video tidak sering ditonton setelah lama diunggah, kami mengubah kualitasnya ke kualitas yang lebih rendah,” kata Mosseri. , menjawab salah satu pertanyaan pengguna, seperti dilansir Gadgets 360.
“Jika video tersebut kembali mendapat banyak views, kami akan merender ulang video tersebut dengan kualitas yang lebih tinggi,” lanjutnya.
Mosseri mengungkapkan bahwa Instagram memiliki algoritma yang secara otomatis memeriksa Instagram Stories dan Reels lama yang tidak mendapatkan banyak penayangan dan mengurangi kualitas video. Tentu saja hal ini dilakukan untuk menghemat sumber daya komputasi yang memantau banyak pengguna.
Oleh karena itu, beberapa pengguna menuntut kejelasan lebih lanjut tentang langkah Instagram. Pengguna merasa bahwa tindakan yang diambil dapat berbahaya dan bahkan membunuh YouTuber yang tidak berpengalaman dengan sedikit pengikut.
Para youtuber yang memiliki basis penggemar yang besar pastinya akan mendapatkan keuntungan lebih karena video yang diunggahnya selalu berkualitas video tinggi karena jumlah viewsnya yang tinggi.
Namun Mosseri membantahnya dan mengatakan bahwa sistem ini bekerja pada tingkat agregat, bukan pada tingkat pemirsa individu. Ditegaskan juga bahwa penurunan kualitas video tidak terlalu signifikan terhadap algoritma dan jangkauan konten, karena mayoritas penonton lebih fokus pada isi konten dibandingkan kualitas video.
(dka)