JAKARTA – Ibukota Kepulauan (IKN) melakukan peletakan batu pertama penanaman modal asing swasta tahap 8. Sebagai langkah konkrit mendukung pertumbuhan dan pembangunan, otoritas IKN kembali melakukan peletakan batu pertama pada beberapa pembangunan penting, termasuk pembangunan dari penanaman modal asing swasta pertama. Perkembangan Kepulauan.
Presiden Jokowi mengatakan, dengan tonggak sejarah tersebut, investor asing masuk ke ibu kota nusantara, mulai dari Australia untuk pendidikan, dari Rusia untuk real estate, bahkan untuk real estate di China.
“Hal ini menunjukkan kepercayaan investor lokal, nasional, dan internasional bahwa kepulauan ini merupakan tempat yang sangat menarik untuk berinvestasi,” ujarnya, Jumat (2024), seperti dikutip dari laman OIKN (10 November).
Proyek groundbreaking tersebut antara lain adalah PT Plataran Boga Rasa yang membangun Teras Hutan Modal Nusantara, PT AIS Property Asia yang membangun Australian Independent School (AIS) Kawasan Pendidikan Nusantara, dan DoPrima Five Investors dari India yang membangun PT Primahotel Management. Hotel Nusantara juga berpartisipasi. PT Magnum Estates International yang mengembangkan kompleks perumahan terintegrasi Magnum Resort Nusantara, dan PT Delonix Bravo Investments yang mengembangkan fasilitas komersial Delonix Nusantara.
Total investasi sejak dimulainya upacara peletakan batu pertama kedelapan diperkirakan mencapai Rp 1,57 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari gabungan investasi yang dilakukan oleh satu investor asing murni, dua kemitraan asing, dan dua investor dalam negeri pada upacara peletakan batu pertama yang kedelapan.
Laporan jumlah investasi yang dicapai dalam inisiatif terobosan ini menunjukkan semangat kolaborasi dan tingkat kepercayaan yang tinggi dari berbagai pemangku kepentingan.
“Hingga dimulainya pembangunan ketujuh (nilai investasi) sebesar Rp 56,83 triliun. Hari ini sudah ditambah Rp 1,5 triliun. Artinya total investasi di luar Dana Bank Indonesia (BI) dan PSSI adalah (kurang lebih) Rp 58,4 triliun. Raja Juri Anthony, Wakil Direktur Otoritas IKN mengatakan.