SUMEDANG- Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Institut Ilmu Administrasi Dalam Negeri (IPDN) Yudi Rusfiana menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi pada lulusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) IPDN. Hal ini merupakan kunci untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Yudi menegaskan, hegemoni global menjadi tantangan yang harus dihadapi PNS di era modern ini.

“Globalisasi sudah menjadi hal yang biasa kita hadapi, namun ada yang lebih dalam lagi yang namanya hegemoni,” kata Yudi pada Seminar Peningkatan Kapasitas ASN Pascasarjana IPDN Kelompok XXI di Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, seperti dikutip Senin (14/10/2024). ).

“Ini merupakan bentuk dominasi global yang berpotensi besar mempengaruhi perkembangan negara seperti Indonesia,” lanjut Yudi.

Menurutnya, di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia bergerak menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045, dan aparatur sipil negara mempunyai peran penting dalam proses tersebut.

Oleh karena itu, PNS dituntut tidak hanya menguasai ilmu teknis namun juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Kita perlu berpikir inovatif dan beradaptasi. Kelangsungan hidup adalah kuncinya, dan perubahan bersifat permanen dalam proses ini,” jelasnya.

Ia menekankan kepada para purnawirawan Praja IPDN Angkatan XXI ini pentingnya terus belajar dan tidak puas dengan gelar akademik saja, namun kemampuan untuk terus melahirkan ide-ide baru dan solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam pelayanan publik.

“Selain pembelajaran, daya saing dan keterbandingan, kita juga harus bersiap untuk tidak pernah puas menyelesaikan IPDN. Karena tidak semuanya dinilai berdasarkan kemampuan kita, yang dinilai adalah produk dan ide yang kita hasilkan. “, tutupnya.

Sementara itu, Guru Besar IPDN Jatinangora Fernandes Simongunsong menambahkan sumber daya manusia (SDM) merupakan aset negara yang paling berharga.

“SDM terbaik menjadi modal utama menghadapi tantangan global. Inovasi harus terus dilakukan, dan PNS harus menjadi pionir perubahan di lingkungan kerjanya,” tegasnya.

(fmi)