BEIRUT – Tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali melepaskan tembakan ke lokasi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. Serangan terhadap Pasukan PBB di Lebanon (UNIFIL) menghancurkan sebuah menara dan menghancurkan banyak fasilitas.
UNIFIL menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan yang “disengaja” oleh IDF dan mendesak pasukan Israel untuk “menghormati kerentanan pasukan PBB setiap saat.”
“Penjaga perdamaian di dekat Kafer Kela pagi ini mengamati tank IDF Merkava menembaki menara penjaga mereka. “Dua kamera rusak, dan menaranya rusak,” kata UNIFIL dalam keterangannya melalui RT.
“Sekali lagi kita melihat serangan langsung dan jelas terhadap posisi UNIFIL.”
Pasukan penjaga perdamaian PBB telah berulang kali menuduh Israel menyerang posisinya di Lebanon selatan di tengah bentrokan yang sedang berlangsung antara Yerusalem Barat dan kelompok militan Hizbullah. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan pada beberapa instalasi UNIFIL, dan banyak penjaga perdamaian yang terluka.
UNIFIL awalnya didirikan pada tahun 1978 untuk mengawasi penarikan pasukan Israel dari bawah Garis Biru yang memisahkan Lebanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan di Suriah yang diduduki Israel. UNIFIL saat ini memiliki sekitar 10.000 tentara dari sekitar 50 negara. Majelis mempunyai tugas untuk memastikan bahwa Israel atau Hizbullah tidak mempertahankan kehadiran militer antara Garis Biru dan Sungai Litani.
Israel secara langsung menuduh pasukan penjaga perdamaian bertindak sebagai “perisai manusia” bagi teroris Hizbullah. Pada Minggu, (13/10/2024) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menarik pasukan UNIFIL dari Lebanon selatan. Jika pasukan tidak mundur, nyawa tentara PBB akan “dalam bahaya”, ia memperingatkan. Namun sejauh ini angkatan bersenjata menolak meninggalkan posisinya di wilayah tersebut.
(kaka)