Kairo – Setidaknya 46 warga Palestina tewas dalam serangan pasukan Israel di Jalur Gaza pada Kamis (31/10/2024), sebagian besar di wilayah utara, di mana seseorang menyerang rumah sakit, membakar peralatan medis dan menghentikan pekerjaan, kata pejabat kesehatan Gaza . .

Militer Israel menuduh Hamas Palestina menggunakan rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia untuk tujuan militer dan mengatakan “banyak teroris” bersembunyi di sana. Pejabat kesehatan dan Hamas membantah tuduhan tersebut.

Pada hari yang sama, serangan udara Israel terhadap dua bangunan di kamp Nuseirat di Gaza tengah menewaskan sedikitnya 16 warga Palestina, kata petugas medis di rumah sakit al-Ouda di kamp tersebut kepada Reuters. Korban tewas adalah seorang paramedis dan dua jurnalis lokal, tambah mereka.

Di Gaza utara, tempat Israel mengatakan pada bulan Januari bahwa mereka telah melucuti struktur komando Hamas, kini menjadi fokus serangan militer di wilayah tersebut. Awal bulan ini, Israel mengirim tank ke Jabaliya, Beit Hanun dan Beit Lahia untuk mengusir militan yang dikatakan telah berkumpul kembali.

Eid Sabah, direktur keperawatan di Kamal Adwan – yang terletak di Beit Lahia – mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa staf meninggal karena luka bakar ringan setelah serangan Israel di lantai tiga rumah sakit. Tidak ada laporan mengenai mereka yang dirawat di rumah sakit, cacat atau diduduki oleh pasukan Israel pada minggu lalu. Israel mengatakan pihaknya menangkap sekitar 100 tersangka Hamas dalam penggerebekan tersebut. Tank-tank Israel sudah dekat.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas meminta semua badan internasional untuk “melindungi rumah sakit dan pekerja medis dari kebrutalan pendudukan (Israel).”

Tentara Israel mengatakan tentaranya bekerja di lokasi rumah sakit berdasarkan intelijen tentang keberadaan teroris dan struktur teroris di daerah tersebut.

“Dalam operasi tersebut, beberapa teroris ditemukan bersembunyi di rumah sakit, beberapa di antaranya berpura-pura menjadi staf rumah sakit,” kata tentara dalam pernyataan pasca serangan Kamis, seperti dilansir Reuters.

Badan amal Doctors Without Borders (MSF) mengatakan pada hari Kamis bahwa salah satu dokternya di rumah sakit tersebut, Mohammed Obeid, ditangkap Sabtu lalu oleh pasukan Israel. Badan tersebut menyerukan untuk melindungi dia dan semua staf medis “yang terkena kekerasan brutal ketika mencoba untuk mengobati”

Perang Gaza dimulai setelah pasukan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan Israel berikutnya di Gaza menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina dan membuat sebagian besar perbatasan menjadi rusak, kata Otoritas Palestina.

(menit)