GAZA – Sedikitnya 73 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka serta terjebak di bawah reruntuhan bangunan saat Israel menyerang Beit Lahiya di utara Gaza pada Sabtu malam (19/10/2024), kata otoritas Hamas di Gaza.
Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan mengenai korban jiwa, namun mengatakan bahwa angka yang dikeluarkan oleh pejabat Hamas “dilebih-lebihkan” dan tidak sesuai dengan informasi yang tersedia bagi tentaranya.
Serangan terbaru terjadi beberapa jam setelah pasukan Israel menembaki sebuah rumah sakit Indonesia di kota tersebut. Mer-C melaporkan puluhan pasien dan staf medis terjebak setelah tembakan Israel di lantai atas rumah sakit.
BBC melaporkan bahwa pejabat kesehatan di Gaza mengatakan upaya penyelamatan di Beit Lahia saat ini terhambat oleh gangguan komunikasi dan layanan internet di wilayah tersebut.
Kantor berita yang berafiliasi dengan Hamas mengatakan ledakan itu terjadi di daerah pemukiman yang “ramai”, menewaskan 73 orang – kata badan pertahanan Gaza.
Menurut kantor berita Palestina Wafa, semua rumah hancur dalam serangan itu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya telah menyerang “sasaran teroris Hamas” dan “melakukan segala kemungkinan untuk menghindari kerugian terhadap warga sipil”. IDF mengatakan angka korban tewas yang diberikan oleh kantor Hamas “dilebih-lebihkan” dan tidak dapat diandalkan.
Israel melancarkan serangan baru di Gaza utara pada awal Oktober, dengan mengatakan pihaknya berusaha mencegah Hamas berkumpul kembali di wilayah tersebut.
Secara khusus, pasukan Israel mengepung dan membombardir kawasan padat penduduk Jabaliya, termasuk kamp pengungsi perkotaan. Sedikitnya 33 orang dikabarkan tewas dalam penyerangan pada Jumat (18/10/2024) malam itu.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa hampir tidak ada bantuan yang masuk ke wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Data Israel menunjukkan bahwa total bantuan ke Gaza turun dibandingkan periode yang sama di bulan September.
Joyce Mzuya, Sekjen PBB, mengatakan pada hari Sabtu bahwa rakyat Palestina di Gaza utara menghadapi “teror yang tak terkatakan” dan mengatakan bahwa “kekejaman” ini harus diakhiri.
Israel berulang kali membantah memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza, namun Amerika Serikat (AS) meminta Israel untuk meningkatkan akses atau Washington dapat membekukan bantuan militer ke Tel Aviv.
Israel melancarkan setidaknya selusin serangan udara di Beirut pada hari Sabtu, serangan terbesar di ibu kota Lebanon dalam lebih dari seminggu.
Kerusakan dan korban jiwa masih dikaji, namun setidaknya satu gedung tinggi di tepi selatan kota telah hancur total.
Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah dan pusat komando markas intelijen di Tahi. Dalam kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia, ia tertimpa sisa-sisa mobilnya.
Setidaknya 42.519 orang telah tewas dan puluhan ribu lainnya terluka di Gaza sejak perang dimulai Oktober lalu, kata para pejabat Hamas.
Perang dimulai setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang di Gaza. Israel berjanji akan menghancurkan Hamas lagi.
(daka)