JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hangodo meminta warga Jakarta berhenti mengambil air dari dalam tanah. Ini merupakan upaya memprediksi gempa bumi yang akan mendatangkan malapetaka di pantai utara Jakarta.

“Di akhir topik, kami akan meminta semua orang di Jakarta untuk tidak menggunakan air bawah tanah,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Utara, Senin (5/11/2024).

Senada dengan hal tersebut, Hanggodo mengatakan saat ini sedang direncanakan 3 SPAM di Jakarta bukan di daerah, seperti SPAM Regional Jatiluhur I, SPAM Regional Karian-Serpong, dan SPAM Ir. H. Djuanda bisa memberikan air langsung kepada warga Jakarta.

SPAM akan menyediakan air baku kepada masyarakat sehingga air tanah tidak lagi terpakai. SPAM Regional Jatiluhur I mampu menyuplai air sebanyak 4.000 liter per detik, SPAM Regional Karian-Serpong 3.200 liter per detik, dan SPAM Ir. H. Djuanda dengan indikasi 2.054 liter per detik.

“Faktanya, di pusat kota, karena terlalu banyak air tanah yang diambil, permukaan tanah pun menurun drastis,” kata Hanggodo.

“Perdana Menteri (AHY) menyampaikan bahwa kita bisa meningkatkan aliran air dari Jatiluhur, melalui banyak bendungan baru di kawasan itu, misalnya Karian,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Bisnis Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) mengatakan, kondisi tanah di Jakarta setiap tahunnya sekitar 10 cm. Jika dihitung dalam 10 tahun atau 2 kata presiden, tanah di Jakarta khususnya bagian utara sudah berkurang sekitar 1 meter.