Jakarta – Marshanda baru-baru ini berbagi pengalamannya memerankan karakter Ana di serial terbaru Jangan Salahkan Saya karena Selingkuh. Dalam peran ini, sebagai wanita yang ditipu, ia harus merasakan pahitnya pengkhianatan. 

Dengan perannya yang penuh dengan emosi yang mendalam, Marchanda menegaskan bahwa ia tidak membawa emosi negatif tersebut, apalagi trauma, ke dalam kehidupan pribadinya.

“Tidak apa-apa, tidak menimbulkan trauma. Ini ‘aku tidak mau punya pasangan setelah ini,'” kata Marshanda saat ditemui di kawasan M.H, untung jangan salahkan aku yang selingkuh, sakitnya Marshanda itu pengkhianatan.

Mantan istri Ben Kasyafani ini mengaku, setiap adegan yang ia perankan membutuhkan emosi yang kuat. Penonton akan merasakan betapa dalamnya kesedihan para karakternya. 

Namun, Marchanda mampu melepaskan perasaan itu setelah adegan itu berakhir. Salah satu nasehat yang ia terima dari sutradara Rudi adalah ia memintanya untuk menjaga intensitas emosi saat berakting, namun jangan sampai emosi tersebut terwujud menjadi kenyataan.

“Adegannya sangat intens, tapi hanya jika Anda bertindak untuk menjaga emosi tersebut. Rudi mengajari saya untuk tidak mewujudkannya,” imbuhnya.

Selain mempelajari karakter, Marchanda juga belajar banyak hal tentang hakikat pernikahan. Menurutnya, serial ini menunjukkan bahwa pernikahan bukanlah segalanya dan akhir segalanya. Hal tersebut memberikan pelajaran penting bahwa ini adalah awal dari perjalanan panjang antara dua insan yang saling mencintai. Ia menyadari bahwa proses belajar dan menerima satu sama lain tidak berakhir pada pernikahan.

“Pernikahan bukanlah jalan akhir. Kita harus selalu terus belajar bersama pasangan,” kata Marshanda.

Ia juga menegaskan, dalam berumah tangga, suami dan istri harus siap menghadapi perubahan dan tantangan bersama. Tidak ada jaminan kehidupan rumah tangga akan selalu berjalan lancar, tapi itu bagian dari proses pembelajaran.

“Kadang-kadang saya merasa sudah tenang setelah menikah, tapi itu tidak selalu baik. Pasangan lima tahun lalu mungkin adalah orang yang berbeda dari dirinya sekarang. Bisakah Anda menerima perubahan itu? Proses pembelajaran terus berjalan,” ujarnya.

(Anne)