Pada Rabu, 18 September 2024, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin resmi meluncurkan program inovasi percepatan eliminasi penyakit malaria “TEMPO KAS TUNTAS” di Wilayah Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Pelantikan ini bertepatan dengan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Papua Tengah. Peresmian ditandai dengan pemukulan tifa, alat musik khas ketimuran, oleh Menteri Kesehatan Budi bersama Pj Hon. Gubernur Papua Tengah Dr. Rebeka Haluk dan Pj Meniru Bupati Valentyn Sudarjanto Sumito.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Budi menekankan pentingnya mendukung kesehatan masyarakat dengan memahami pola penyakit dan sebarannya pada populasi tertentu di suatu wilayah sehingga dapat dicegah melalui upaya promotif dan preventif.
“Tugas kita adalah menjaga kesehatan masyarakat. Jadi kita perlu mengetahui pola penyakitnya, gambaran epidemiologinya, agar kita bisa melakukan pencegahan. Karena strategi kesehatan yang paling tepat adalah kegiatan promotif dan preventif. Dari segi biaya jauh lebih murah. “Dari segi kualitas hidup juga jauh lebih baik,” kata Menteri Kesehatan Budi.
Pada tahun 2023, terdapat 418.546 kasus malaria di Indonesia. Angka tersebut menjadikan malaria sebagai penyakit menular terbanyak kedua setelah tuberkulosis (TB).
“Malaria merupakan penyakit menular yang menduduki peringkat kedua penyakit terbanyak di Indonesia setelah TBC. “Jadi kita harus melakukan upaya preventif agar masyarakat tidak tertular penyakit,” kata Menteri Kesehatan Budi dalam rangkuman di situs resmi Kementerian Kesehatan. Jumat (20 September 2024).
Menteri Kesehatan Budi juga melaporkan upaya pencegahan malaria yang dapat dilakukan, mulai dari edukasi hingga skrining untuk mengurangi faktor risiko.
“Edukasi pencegahan malaria bisa dimulai dengan mengajak masyarakat memasang kelambu saat tidur, menggunakan krim antinyamuk, minum obat (momal) secara massal untuk mencegah malaria di masyarakat, serta melakukan skrining dengan tes RDT. .bahwa mereka dapat mengurangi faktor risiko jika terkena penyakit malaria,” kata Menteri Kesehatan Budi.
Program percepatan eliminasi malaria ini diberi nama Tempo Kas Tuntas yang merupakan kependekan dari “Penanganan Pemberantasan Malaria melalui Pemeriksaan Darah, Pengobatan dan Pengawasan Kepatuhan Pengobatan Secara Lengkap”.
Inovasi ini berfokus pada intervensi vektor manusia melalui deteksi kasus, standar pengobatan, pemantauan pengobatan end-to-end, pemantauan pasca pengobatan, dan intervensi vektor pada area kasus positif.
Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr Yudhi Pramono mengatakan penurunan kasus malaria di kabupaten/kota Tanah Papua akan berdampak signifikan terhadap penurunan kasus malaria di seluruh Indonesia, sehingga pada akhirnya membantu tercapainya eliminasi malaria nasional.
“Akselerasi penurunan malaria yang luar biasa akan segera dicapai melalui peningkatan deteksi kasus, pengobatan komprehensif dan pengendalian vektor terpadu, serta pemberdayaan masyarakat di daerah tinggi malaria,” kata Plt. CEO Dr.Yudhi.
Plt Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk juga menyampaikan harapannya dengan dibukanya program inovatif Tempo Kas Tuntas di wilayah Papua Tengah, khususnya wilayah Mimika.
“Eliminasi malaria adalah tujuan kami. “Papua Tengah merupakan salah satu daerah yang angka kejadian malarianya tinggi, sehingga diperlukan kerja sama lintas sektoral antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan organisasi internasional untuk menjadikan Papua sebagai daerah bebas malaria,” kata Plt. Gubernur Papua Tengah, Dr Rebecca Haluk.
(Singa)