BEIJING – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie bergerak cepat menjajaki potensi kerja sama dengan perusahaan di China. Pertama, potensi kerja sama untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah murah per tahun yang digalakkan Presiden Prabowo.
Kedua, menjajaki potensi kerja sama dengan perusahaan perikanan di Tiongkok untuk berjuang meningkatkan nilai ekspor produk nelayan Indonesia.
“Kami melihat potensi untuk membantu pemerintah Indonesia mendorong program-program luar biasa untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan juga (mencapai) target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% (inkremental),” kata Anindya, usai menyambut Presiden Prabowo sebagai tamu di acara tersebut. Semenanjung Hotel di Beijing. , Tiongkok, Sabtu (9/11/2024).
Terkait dengan program pemerintah untuk membangun 3 juta rumah murah setiap tahunnya, Anindya menjelaskan, dirinya dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Hashim S Djojohadikusumo dan
Wakil Menteri Perumahan Rakyat Fahri Hamzah mengunjungi China Construction Technology Consulting Co Ltd (CCTC), perusahaan konsultan teknologi konstruksi milik pemerintah China.
“Dari situ kita pelajari bagaimana memikirkannya, baik financing (pembiayaan) dan engineering (alat produksi) hingga skema kerja sama untuk mempercepat upaya (mencapai) tiga juta rumah per tahun,” jelas Anindya.
Anindya meyakini program ini merupakan program pemerintah yang sangat handal yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau mewujudkan swasembada perumahan.
“Ini (program perumahan murah 3 juta setahun) merupakan langkah maju yang luar biasa dan kami berharap hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Anindya.
Pada kesempatan lain, Anindya bersama Hashim yang juga merupakan adik Presiden Prabowo menjajaki kemungkinan kerja sama dengan salah satu perusahaan perikanan berteknologi baru di China untuk mendongkrak perekonomian daerah guna mengembangkan perikanan.
Hal ini berdasarkan penandatanganan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kredit Macet Bagi UMKM Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kelautan, serta UMKM lainnya.
“Dalam pengampunan Pak Prabowo atas 6 juta rekening bank nelayan dan petani, kami juga melihat apa yang bisa dilakukan nelayan Indonesia untuk mengekspor lebih banyak, terutama ke Tiongkok. perahu atau kapal ikan China untuk meningkatkan produksi nelayan kita,” kata Anindya.