MALANG – Wakil Ketua PSSI (Waketum PSSI) Ratu Tisha Destria kagum dengan fasilitas yang ada di markas tim Ungul FC di Kota Malang. Ia mengunjungi Ungul Sports Center (USC) beberapa waktu lalu.

Ratu Tisha dan mantan istri geisha Momo yang didampingi pemilik Ungul FC Nicola Reza berkeliling ke fasilitas pusat olahraga tersebut. Terdapat fasilitas pendukung seperti lapangan futsal, mini sepak bola, lapangan tenis, bulutangkis, panjat tebing, gym, klinik dan fisioterapis.

“Saya sangat terkesan. Ini komitmen yang luar biasa dari pemiliknya. Bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Di satu sisi fasilitas gedung, di sisi lain beliau sangat serius dengan fasilitas itu,” Ratu Tisha demikian dikutip saat berkunjung ke Malang, Minggu (22/12/2024).

Wanita berusia 38 tahun itu terkesima dengan fasilitas modern, termasuk aspek sport science yang coba diterapkan Ungul FC untuk mengelola tim futsal profesional. Tak heran jika tempat tersebut dijadikan tempat pemusatan latihan timnas futsal Indonesia.

“Tata letaknya, kualitasnya diperhitungkan, bahkan gimmicknya. Seperti ruang ganti, teater, rasanya benar-benar one stop sport center. Ada juga fisioterapi yang pokoknya lengkap. Peralatan gym juga ada. Jadi, ya, tidak semua orang bisa melakukannya.

Fasilitas-fasilitas modern tersebut menjadi tanda harapan Ratu Tisha bagi kemajuan futsal Indonesia. Selain itu, liga futsal kini biasanya dijalankan secara profesional. Pengurus klub futsal juga diharapkan profesional.

“Saya yakin futsal Indonesia akan jauh lebih besar dibandingkan saat ini. Sebab, menurut saya, inti kekuatan futsal Indonesia pasti ada pada anggotanya. Seperti yang ditunjukkan Unggul FC, karena komitmen yang sudah berjalan selama setahun. Lanjutnya, “Itu selalu dilakukan,” jelas perempuan asal Banten ini.

Menurut Tisha, tidak mudah bagi semua klub futsal di Indonesia untuk melakukan hal tersebut, apalagi konsisten. Jadi, Ungul FC sudah berada di jalur yang benar.

Dengan dukungan PSSI, pengurus baru di Federasi Futsal Indonesia, saya kira itu kombinasi. Ada baiknya anggota FFI mendatangkan mereka semakin dekat,” jelas Tisha.

“Klub-klub futsal harus saling berdiskusi dan mencari solusi untuk mengembangkan industri masing-masing. Saya rasa itu yang perlu segera dilakukan, karena komitmen tersebut dan kestabilan kawan-kawan yang sudah ada di sektor futsal Indonesia. Bersatu. , kamu bisa melakukan dengan caramu sendiri,” katanya.

(Vikanto Arungbudo)