JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pengarahan pada Rakornas Forkopimda se-Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat pada Kamis (11/07/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Sigit menjelaskan upaya dan peran Polri dalam mendukung Presiden Asta Citi Prabowo Subianto dan menciptakan situasi aman yang kondusif bagi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Di awal sambutannya, Sigit menyampaikan terima kasih kepada seluruh Forkopimd di tingkat provinsi dan kabupaten yang terus bersinergi. Sehingga situasi keamanan dan sosial mulai dari pemilu 2024 hingga semuanya terkendali.
“Dan tentunya kita sangat memahami bahwa hal-hal tersebut merupakan prasyarat utama untuk dapat melaksanakan kebijakan presiden guna mencapai pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045,” kata Sigit.
Sigit mengatakan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, jelas perlu dilakukan pemantauan terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis, baik eksternal maupun internal.
Baik dari segi program yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, maupun tentunya dampaknya terhadap stabilitas keamanan dan jaminan sosial, kata Sigit.
Di tingkat luar negeri, Sigit mengingatkan masih ada konflik antara Rusia dan Ukraina. Tentu saja hal ini berdampak pada Indonesia, baik dari segi energi, pangan, dan produk lainnya.
Di sisi lain, Sigit juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi memerlukan perhatian khusus untuk menghindari hal-hal yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional.
“Yang kedua tentu saja fenomena perkembangan TI yang tentu saja menimbulkan permasalahan dan pertanyaan yang patut menjadi perhatian kita setiap hari, sebagai bagian dari upaya kita untuk terus menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban sosial,” kata Sigito. .
Lebih lanjut, Sigit menegaskan aparat kepolisian akan terus memastikan dan mengawasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, hal itu harus dimaksimalkan agar tidak terjadi potensi konflik di tingkat masyarakat.
Demi mengamankan pesta demokrasi Kepala Daerah, kata Sigit, polisi terus menjalin sinergi dengan TNI, pemangku kepentingan terkait, dan seluruh lapisan masyarakat.
“Setelah hal-hal lain yang harus kami persiapkan, tentunya saat ini kami sedang melaksanakan operasi Mantap Praja yang diikuti oleh 1.433.441 anggota. Terdiri dari personel Polri, TNI, Linmas. rentan dan “Rawan sekali, standar keamanan TPS juga diatur,” kata Sigit.
Dalam mengamankan pilkada, Sigit juga mengaku menginstruksikan seluruh anak buahnya untuk memperhatikan berbagai aspek. Dan terkait dengan bencana alam, potensi penipuan, netralitas dan penguatan upaya Sistem Pendinginan.
“Tentu yang terpenting adalah sinergi yang kita utamakan antara penyelenggara, seluruh peserta, pemerintah daerah, aparat keamanan dan kemudian bagaimana kita bersinergi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat,” kata Sigit.
Lebih dalam, Sigit juga menegaskan Korps Bhayangkara terus mendukung seluruh program Presiden Prabowo Subiant. Diantaranya adalah pencanangan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
“Jadi ada beberapa program yang tentunya harus kita pastikan pertumbuhannya benar-benar bisa tercapai. Tadi beliau bilang bagaimana kita bisa mencegah kebocoran dan bagaimana menyukseskan program, ada swasembada pangan, ada swasembada energi. , tanpa pangan bergizi dan hilirisasi,” jelasnya. Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menegaskan Polri dalam hal ini berkomitmen menjaga Asta Cita dari Presiden Prabowo mulai dari upaya preventif hingga penegakan hukum.
“Beliau memberikan perhatian khusus pada persoalan pemberantasan narkoba, terkait pemberantasan perjudian online. Jadi jelas kita semua butuh partisipasi, terutama dalam hal preventif atau preventif,” kata Sigit.
Lalu, kata Sigit, terkait kebocoran dari negara, dari penerimaan keuangan negara, termasuk penggunaan keuangan negara. Terkait instruksi Presiden, Sigit memastikan hal itu menarik perhatian seluruh jajaran Polri.
“Tentunya kami akan berpesan kepada rekan-rekan untuk melakukan upaya perbaikan sistem pencegahan, dan kami sedang mempersiapkannya. Tapi kalau tidak bisa, sesuai perintah, kita harus tegas menegakkan hukum,” kata Sigit.
“Saya kira rekan-rekan bisa melihat potensi kecurangan di mana pun dan kita akan menjaga kebijakan presiden bahwa pertumbuhan ekonomi 8 persen menjadikan Indonesia negara yang kuat dan terhormat. Itu memang bisa dicapai,” ujarnya.
(alias)