JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) dinilai sebagai lembaga penegak hukum paling terpercaya dengan tingkat kepercayaan masyarakat sebesar 69 persen. Korps Adhyaksa menduduki peringkat ketiga setelah TNI dan Presiden.
Hal ini berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru yang dirilis baru-baru ini.
Kesuksesan baik yang diraih Jaksa Agung ini berkat banyaknya terungkapnya kasus-kasus serius. Salah satunya korupsi PT Timah, kasus Crazy Rich Surabaya vs PT Antam, korupsi PT Asuransi Jiwasraya, korupsi Bakti Kominfo, dan kasus impor gula Kementerian Perdagangan.
Pakar Hukum Abdul Fickar Hadjar mengatakan, kinerja baik Kejagung diraih setelah Korps Adhyaksa mencopot jaksa-jaksa sembrono yang berdampak pada citra Kejagung. Apalagi (Kejagung) juga berhasil mengajukan kasus yang hebat, kata Fickar. Selasa (8/10/2024).
Jaksa Agung mengaku mampu meningkatkan kinerjanya karena memiliki jumlah sumber daya manusia (SDM) yang banyak di seluruh Indonesia dibandingkan lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi. “Karena itu juga menunjang kinerjanya,” ujarnya.
Kinerja positif Kejaksaan Agung selama lima tahun terakhir dalam berhasil mengidentifikasi kasus-kasus serius ini patut mendapat pengakuan.
Ya, karena Kejaksaan Agung adalah satu-satunya lembaga penegak hukum yang mempunyai fungsi sebagai jaksa, jadi mau tidak mau semua perkara selesai, tutupnya.
Lembaga penegak hukum lain seperti Polri diketahui memiliki tingkat kepercayaan masyarakat sebesar 67 persen. Pengadilan kemudian memiliki 66 persen, Mahkamah Konstitusi 64 persen. Begitu pula Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mendapat 61 persen.
Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, dalam lima tahun terakhir, kinerja Korps Adhyaksa menunjukkan perubahan yang sangat positif. Kejaksaan Agung merupakan lembaga penegak hukum yang paling terpercaya.
“Dalam 5 tahun terakhir, Kejaksaan juga mampu mengukir sejarah dengan menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya masyarakat,” ujarnya saat menghadiri perayaan Hari Adhyaksa Bhakti ke-64 tahun 2024 Jenderal Indonesia. Agensi, Jakarta, 22 Juli 2024
(fmi)