JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyebutkan 48 nama yang akan menjadi menteri di Kabinet Merah Putih. Salah satu nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Comifo) diubah di jajaran kabinet Merah Putih.

Kini Cominfo telah berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital (Kemenkomdigi). Ada alasan besar untuk mengganti nama kementerian yang sudah menggunakan nama tersebut sejak 2009 pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Nama kementerian diubah untuk menjawab tantangan zaman. Jadi fokusnya sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang juga akan kita fokuskan pada digital. Makanya nama Kominfo diubah menjadi Kominfo dan (singkatnya) Comdigi,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Wiada Hafid di Kantor Kominfo, Senin (21 Oktober 2024).

Ia mengungkapkan, Comdigy mempunyai tugas menyelaraskan komunikasi dan digitalisasi. Oleh karena itu, pihaknya akan mengunjungi daerah 3T (tertinggal, perbatasan dan paling terpencil).

“Mudah-mudahan ke depan kalau kita mau landasan digital, koneksinya harus lancar dan cepat.” Saat ini konektivitas kita sudah 80 persen, namun kecepatannya belum merata. Jadi mudah-mudahan internet bisa dirasakan dengan cepat di berbagai daerah,” ujarnya.

Meutya Hafid mengungkapkan target 100 hari kerja. Mantan Ketua Komisi I DPR RI ini ingin menjadikan koneksi internet lebih adil dan menciptakan ruang digital ramah anak.

“Perintah itu saya laksanakan (artinya perintah itu sesuai dengan keinginan masyarakat yang coba kami tampung ketika saya masih di Komisi I (DPR RI), termasuk keamanan digital yang beberapa di antaranya ditanggapi serius oleh masyarakat. . . ujar Meutya.

Menurutnya, perlindungan anak di ruang digital sangat penting di zaman modern ini. Pasalnya, banyak anak kecil yang sudah menggunakan internet, baik dalam dunia pendidikan maupun di rumah.

“Kemudian ada perang judi online, pinjaman online ilegal. Sebagai seorang perempuan, saya menambahkan lebih dari dua itu, jadi saya menambahkan bagaimana internet itu ramah anak,” kata Meutya. 

“Bagaimana anak-anak kita bisa dilindungi (dari) perdagangan manusia, perdagangan anak, pornografi anak, dan kekerasan terhadap anak, kita juga akan fokus menganalisis ruang digital,” lanjutnya.

Merujuk pada pidato pertama Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, Meutya mengutarakan pentingnya memerangi perjudian online dan kesetaraan di Internet. Oleh karena itu, kedua hal tersebut menjadi tujuan 100 hari pertama kerja yang dibarengi dengan penyediaan ruang digital yang sesuai untuk anak.

“Lalu kalau kita lihat pidato pertamanya sebagai presiden kemarin tentang digitalisasi, itu juga fokusnya pada berbagai urusan pemerintahan. “Mungkin itu yang bisa kita fokuskan dengan internet yang lebih merata dalam 100 hari ke depan,” ujarnya.  

(ehem)

(ehem)