JAKARTA – Kementerian Luar Negeri India (Kemlu) bersama KBRI Yangon dan KBRI Bangkok memulangkan 21 warga negara Indonesia (WNI) korban perdagangan manusia (TPPO) dalam perang di wilayah Myawaddy, Myanmar .

WNI tersebut tiba di Indonesia pada Jumat 29 November 2024 malam, menggunakan penerbangan Air Asia QZ 257 rute Bangkok-Jakarta dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 22.10 WIB.

“Para korban pertama kali ditangkap dan dijanjikan bekerja di Thailand antara Maret hingga Juli 2024. Namun sesampainya di sana, mereka ditangkap dan dipaksa bekerja sebagai penjahat dunia maya dan operator perjudian internet di Myawaddy. melihat berbagai jenis kekerasan,” tulis Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan yang dikeluarkan, Minggu. (1/12/2024).

Pengaduan pertama kali diterima Kementerian Pajak atas kasus 21 WNI pada Agustus 2024. Tak lama kemudian, Kementerian Keuangan berkoordinasi dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok dalam upaya pengiriman terpisah. . bekerja sama dengan otoritas terkait di Myanmar dan Thailand.

Tugas yang dilakukan termasuk memberikan komunikasi kepada Pemerintah Myanmar, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian Myanmar, pertemuan dengan otoritas lokal dan menjalin hubungan dengan jaringan regional di Myawaddy. Kementerian Luar Negeri juga mendorong kerja sama lokal dan regional untuk menjamin keselamatan para korban.

Terakhir, pada 15 Oktober 2024, 21 warga India dibebaskan dan dibawa ke Thailand melalui jalur darat. Setibanya di Thailand, mereka menjalani proses penyaringan melalui National Referral Mechanism (NRM) yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Thailand. Pada pertengahan November lalu, hasil dari program ini menunjukkan bahwa mereka memenuhi syarat matinya TIP yang bisa dikembalikan ke Indonesia dengan dana pemerintah.