Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji mengungkapkan sejumlah fokus yang akan dilaksanakan pasca pelantikan resmi Presiden RI Prabowo Subianto. Hal itu terungkap dalam kegiatan penyambutan bersama Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sundoyo dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isiana Bagos Oka, pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Wihaji mengungkapkan, persoalan stimulus yang perlu dibenahi adalah pesan Presiden Prabowo untuk menuju Indonesia 2045 yang disepuh. 

Pesan beliau (Presiden Prabo) soal pencurian tentunya kita tidak bekerja sendiri. Kita akan bersinergi dengan kementerian dan lembaga terkait, kata Wihaji saat ditemui di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta Timur, Selasa, Oktober. 22.2024.

Secara nasional, Wihaji mengungkapkan jumlah penderita gagap di Indonesia mencapai 4,5 juta jiwa. Ia mengatakan akan melakukan tes di beberapa daerah dan kabupaten agar bisa fokus memperbaiki masalah gizi anak dalam masa pertumbuhan. 

Vihaji menambahkan, tentunya solusi ini memerlukan kerja sama dengan beberapa pihak terkait, mulai dari Kementerian Kesehatan hingga Badan Gizi Nasional. Butuh waktu dan kesabaran untuk mengatasi masalah ini.

“Dan ingat, kalau masalah gatal-gatal itu tidak kita selesaikan, akan lebih baik. Gagap ini perlu proses, pengobatannya harus sabar dari awal hingga pasca,” ujarnya.

“(Jumlah target) Yang penting harus dikurangi. Tentu nanti kita pelajari potensi kemampuannya, dan terakhir kita sebutkan jumlahnya. Karena tiap daerah berbeda-beda,” ujarnya.

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isyana Bagoes Oka juga mengungkapkan, salah satu cara mencegah pergaulan bebas adalah dengan memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Oleh karena itu, hal ini juga patut menjadi perhatian BKKBN sebagai bentuk penanganan penyimpangan pada anak.

“Setelah itu, pemberian ASI Eksklusif menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam mengatasi penyakit gagap, namun tidak hanya pemberian ASI saja, tetapi juga makanan dan konsumsi yang diterima dari ibu, dan ini merupakan salah satu rencana untuk mengatasi penyakit gagap,” ujarnya. . .

Selain itu, masih ada beberapa pusat kerja lain yang akan dilaksanakan oleh Menteri Wihaji dan Wakil Menteri Isiana. Bagian dari program ini diharapkan dapat melahirkan generasi emas dan menciptakan sumber daya manusia yang tumbuh sehat dan cerdas.

“Semoga kita bisa melahirkan generasi SDM Indonesia yang unggul, cerdas, dan bisa maju,” kata Wihaji.

(Leo)

(Leo)