JAKARTA – Direktur Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansiah menemukan adanya hubungan yang sulit antara kinerja keuangan rumah sakit swasta dengan kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN.
Ia mengatakan meskipun peningkatan jumlah pasien JKN dapat membantu meningkatkan pendapatan, hal ini berdampak negatif pada profitabilitas banyak rumah sakit.
Hal itu diungkapkannya saat mempertahankan tesisnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan topik “Analisis Hubungan Kinerja Keuangan Rumah Sakit Swasta Nirlaba dengan Efektivitas Pelayanan Peserta Asuransi”. kesehatan pada tahun 2017 -2022. “. ”, Kamis (17/10/2024).
Penelitiannya mengenai kinerja keuangan rumah sakit swasta peserta Jaminan Kesehatan (JKN) memberikan hasil yang menarik.
“Meningkatkan layanan kesehatan cenderung menurunkan keuntungan yang diukur dengan kekayaan bersih (NPM). Namun peningkatan NPM justru cenderung menurunkan kualitas pelayanan kesehatan.
Pada bagian yang digunakan, Dr. Fadlul juga menemukan bahwa di satu rumah sakit (MIKA), keikutsertaan pasien JKN untuk kepentingan umum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap rasio kinerja (Current Ratio), sedangkan di rumah sakit lain (CARE) terdapat pengaruh positif dan signifikan.
Temuan menarik lainnya adalah perbedaan dampak pasien JKN terhadap kinerja keuangan antar rumah sakit. Beberapa rumah sakit mengalami penurunan, sementara yang lain mengalami peningkatan.
“Perbedaan ini menunjukkan bahwa setiap rumah sakit memiliki strategi pengelolaan keuangan yang berbeda dalam kebijakan JKN,” ujarnya.
Fadlul menyimpulkan, keterbukaan informasi kinerja pelayanan kesehatan diperlukan untuk menciptakan kebijakan yang tepat untuk melanjutkan pengembangan keuangan rumah sakit yang melayani pasien JKN.
“Kami berharap penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi para pengambil kebijakan, rumah sakit, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menciptakan langkah-langkah efektif untuk meningkatkan kualitas layanan medis bagi masyarakat sekaligus mempertahankan bisnis rumah sakit swasta,” jelasnya.
Fadlul Imansiah dinyatakan lolos dan berhak menerima gelar PhD setelah berhasil melewati tesisnya pada konferensi pembukaan Dr. Dr. Besral, Ketua Tim Uji.
(fmi)