KISAH Parupalli Kashyap menarik untuk diulas. Pasalnya, pebulu tangkis asal India ini pernah memaksa Federasi Bulu Tangkis Dunia alias BWF membekukan peringkat dunia.
Hal tersebut dilakukan Parupali Kashyap akibat munculnya pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Saat itu, proses kualifikasi Olimpiade Tokyo 2024 sedang berlangsung, dan para pebulutangkis seluruh sektor dari seluruh dunia terus berebut tiket Olimpiade.
“Itu harus menjadi hal pertama yang harus mereka (BWF) lakukan. Sangat penting bagi BWF untuk melakukan ini (membekukan peringkat dunia) karena ini tidak hanya akan menjamin keadilan bagi mereka yang sudah sangat baik, tapi juga bagi mereka yang berharap bisa tampil di Olimpiade Tokyo Juli ini,” kata Parupalli Kashyap. pada tahun 2020.
Sayangnya, BWF mengabaikan permintaan Parupalli Kashyap. Federasi Bulu Tangkis Dunia memutuskan mengambil jalur berbeda untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Mendengar hal tersebut, Parupalli Kashyap merasa kecewa dan tersinggung. Sebab, tanpa pembekuan peringkat dunia, hampir mustahil ia dan istri bisa datang ke Olimpiade Tokyo 2020.
“Saya berharap ada upaya yang dilakukan untuk memperpanjang atau mengubah periode kualifikasi. Peringkat ini masih belum dibekukan, poin dari Swiss Open tahun lalu sudah ditarik. ATP telah membekukan daftar peringkat, Anda harus belajar dari tenis. Mengecewakan!” kata suami Saina, Neval.
Pada akhirnya, tidak ada satupun tuntutan Parupalli Kashyap yang dipenuhi. Olimpiade Tokyo 2020 diadakan berdasarkan aturan BWF sambil menunggu perjuangan melawan pandemi Covid-19.