JAKARTA – Para ahli mengatakan pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama secara erat untuk menghadapi tantangan keamanan siber di masa depan. Kolaborasi ini juga diyakini dapat merangsang kesadaran masyarakat akan isu keamanan siber yang semakin penting.

Menurut Goutama Bakhtiar, pakar keamanan siber, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam masalah ini tampaknya kurang optimal. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah dan swasta memperkuat kerja sama untuk menyelesaikan masalah keamanan siber.   

“Langkah-langkah yang telah diambil sejauh ini harus dilanjutkan di masa depan. Namun di sisi lain, perlu adanya kerja sama dan sinergi yang lebih intensif antara pemerintah dan swasta serta asosiasi pendukung, karena kerja sama dan sinergi tersebut terkesan kurang optimal, jelas Goutama yang berprofesi sebagai spesialis IT. Direktur Konseling. dengan Grant Thornton dalam wawancara dengan Okezon Indonesia.

Selain itu, ia juga menilai perlu adanya badan atau lembaga baru untuk menangani insiden keamanan siber di Indonesia. Katanya, berkaca dari serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang terjadi belakangan ini, respon pemerintah, khususnya dari sisi kehumasan, kurang memuaskan.

“Responnya perlu ditingkatkan. Lalu, apa jadinya jika terjadi insiden keamanan siber, kapan, di mana, dan kepada siapa hal tersebut dikomunikasikan kepada publik. “Kalau kita lihat cerita pusat data nasional kemarin, sepertinya tidak ada satu pintu pun,” kata Goutama.

Goutama juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk mengatasi ancaman keamanan siber di Indonesia di masa depan. Menurutnya, edukasi tersebut harus dilakukan secara berkala dan rutin oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, kemudian swasta, industri, dan organisasi hingga masyarakat.

 

“Ini (pendidikan) tidak berbasis proyek, tidak memiliki awal dan akhir. Ini ada awalnya, tapi kita tidak tahu kapan akan berakhir. “Ini tantangan karena ya sudah dilakukan, tapi tidak berkelanjutan,” katanya.

Ia juga menghimbau masyarakat Indonesia, khususnya kelas menengah yang peduli dengan masalah keamanan siber, untuk mengambil peran. Dengan kolaborasi pemerintah, sektor swasta, dan individu, kami berharap informasi keamanan siber dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

(menit)