JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mempunyai empat orang pembantu TNI dan Polri. Mereka adalah karyawan terbaik di organisasi mana pun. 

Salah satunya Kolonel Pnb Anton “Sioux” Palaguna yang merupakan asisten Prabowo di TNI AU. Di bawah ini biografi Anton Palaguna. 

Anton lulus dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 2000. Ia lahir pada tahun 1979.

Anton berasal dari TNI Angkatan Udara, khususnya Penerbangan. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Asisten Operasi Kosek IKN sebelum menjadi Pasis Dikreg LII Sesko TNI 2024.

Anton memulai karirnya sebagai pilot pesawat tempur F-16 di Skadron Udara 3, kemudian bertransisi menjadi pilot Sukhoi 27/30 di Skadron Udara 11. Selama 24 tahun berkarir, Anton telah terlibat dalam berbagai operasi udara bersama TNI. Di bidang keamanan penerbangan, Anton tercatat beberapa kali berhasil menangani dan memaksa pendaratan pesawat asing yang melanggar wilayah negara.

Anton merupakan lulusan Universitas Naratoma Surabaya. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikan magister studi kemiliteran di Air University, Alabama USA dan gelar doktor bidang manajemen teknologi di Universitas Hasanuddin dengan predikat tertinggi serta menyelesaikan program magister program doktor teknologi dengan IPK 4,00. Saat ini Anton sedang menyelesaikan 2 program magister Strategi Perang di Universitas Pertahanan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Kristen Indonesia.

Ia bersekolah di Sekolah Komando dan Satuan (Sekkau Kelas 88) dan lulus pada tahun 2012 dengan predikat Lulusan Berprestasi. Ia kemudian lulus pada tahun 2015 dari Sekolah Staf dan Komando Udara Amerika Serikat. Selain itu, ia juga bersekolah di Sekolah Staf dan Komando TNI (Dikreg LII Sesko TNI 2024). 

Selain kursus-kursus di atas, Anton juga mengikuti beberapa kursus khusus dan kursus khusus. Beliau mengikuti kursus G-fet di Singapura pada tahun 2004 dan 2008. 

Setelah satu tahun, ia berpartisipasi dalam Avmed Pilot And Fast Jet Crew Refresher Raaf Edinburgh dan 162 Flying Instructor Course, Raaf East Sale Base-Australia. Dan setelah itu, mereka menjadi tim pertama yang membentuk Tim Aerobatic kebanggaan Indonesia, Tim Aerobatic Jupiters. 

Pada tahun 2011, ia mengikuti Kursus Terbang Sukhoi 27 di Rusia. Selain itu, beliau mengikuti Kursus Pelatihan Simulasi SU-27/30 di Tiongkok pada tahun 2012. 

Lalu ada dua kursus yang diikuti Anton pada tahun 2013, yaitu Penerapan Senjata Tingkat Lanjut dan Pelatihan Tempur Tingkat Lanjut. Tiga tahun kemudian, ia juga mengikuti Kursus Bahasa Inggris Khusus dengan Petugas Keamanan Maskapai Penerbangan di Amerika Serikat.

Selama karirnya, Anton juga banyak menulis apa yang dilakukannya. Beliau menerima penghargaan Trisakti Viratama AAU pada tahun 1998, 1999, 2000 dan penghargaan lulusan sekolah penerbang A-64 TNI AU pada tahun 2002.

Ia meraih penghargaan Satra Wiratama Sekkau Terbaik Kelas 88 pada tahun 2010. Kemudian, ia menerima penghargaan pilot pertama dari Angkatan Udara Rusia pada tahun 2012.

Pada tahun 2014, Anton mendapatkan penghargaan Liocik Sniper dari Angkatan Udara Rusia 2014. Ia kemudian dianugerahi “Penghargaan Terbaik” oleh KSAU atas tindakan beraninya dalam menyelamatkan pesawat Su-30 MK2 TS-3009 yang mesinnya meledak di udara. karena Kerusakan yang disebabkan oleh Luar Negeri, alutsista murah negara dapat diselamatkan tanpa ada korban jiwa.

Terakhir, ia menerima Penghargaan Maleo dari Panglima Komando Operasi Udara TNI AU.

 

(bagian)