JERUSALEM – Pasukan Israel menyerang, pada Jumat (27/12/2024), Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu dari tiga fasilitas medis di utara Jalur Gaza. Pasukan Israel memerintahkan puluhan pasien dan ratusan lainnya untuk mengungsi dan membakar sebagian lokasi. Demikian pernyataan pejabat Kementerian Kesehatan Palestina.
Di tempat lain di Gaza, serangan Israel menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk 15 orang di sebuah rumah di Kota Gaza. Hal ini menurut laporan dari petugas medis dan layanan darurat sipil.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan kontak dengan staf rumah sakit di Beit Lahiya, yang berada di bawah tekanan berat pasukan Israel selama berminggu-minggu, telah hilang.
Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel telah menahan direktur rumah sakit, Abu Safiya, dan puluhan stafnya.
“Pasukan pendudukan kini berada di dalam rumah sakit dan membakarnya,” kata direktur kementerian Munir Al-Bursh dalam sebuah pernyataan.
Tentara Israel mengatakan pihaknya berupaya membatasi dampak buruk terhadap warga sipil dan “memfasilitasi evakuasi yang aman bagi warga sipil, pasien, dan personel medis sebelum operasi,” namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan bahwa kelompok Palestina Hamas, yang dulu menguasai Jalur Gaza, mengoperasikan rumah sakit tersebut selama perang dan menjadikan lokasi tersebut sebagai benteng utama. Hamas menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan, dengan mengatakan tidak ada pejuang di rumah sakit tersebut.
Wakil Menteri Kesehatan yang ditunjuk Hamas, Youssef Abu El-Rish, mengatakan pasukan Israel membakar departemen bedah, laboratorium, dan gudang.
Tentara Israel (IDF) mengatakan kebakaran kecil terjadi di sebuah bangunan kosong di dalam rumah sakit.
Mengenai klaim bahwa kebakaran IDF menyebabkan kebakaran, IDF belum mengetahui kejadian tersebut saat ini, katanya.
Seperti rumah sakit Indonesia dan Al-Awda, pasukan Israel telah berulang kali menyerang Kamal Adwan yang telah menyerang tepi utara Jalur Gaza selama berminggu-minggu, kata staf medis Palestina.
Ratusan Orang Diperintahkan Meninggalkan Rumah Sakit Gaza Utara
Bursh mengatakan tentara memerintahkan 350 orang untuk meninggalkan Kamal Adwan ke gedung sekolah terdekat bersama keluarga pengungsi. Mereka termasuk 75 pasien, teman-teman mereka, dan 185 staf medis.
Abu El-Rish mengatakan tentara telah memindahkan pasien dan staf medis ke Rumah Sakit Indonesia, yang tidak dapat dioperasikan karena kerusakan parah dan telah dievakuasi oleh tentara Israel pada hari sebelumnya.
Gambar yang beredar di media Palestina dan Arab, yang tidak dapat diverifikasi secara langsung oleh Reuters, menunjukkan asap keluar dari kawasan Kamal Adwan.
Bagian dari wilayah di sekitar kota utara Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya telah dibersihkan dari penduduk dan dihancurkan secara sistematis, memicu spekulasi bahwa Israel berencana untuk mengubah wilayah tersebut menjadi zona penyangga tertutup setelah perang di Gaza selesai. .
Israel mengatakan agresi tersebut dimaksudkan untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali namun akan mempertahankan kendali keamanan penuh atas Gaza setelah perang. Pada hari Kamis, pejabat kesehatan mengatakan lima anggota staf medis, termasuk seorang dokter anak, tewas akibat tembakan Israel di Kamal Adwan. Tentara Israel mengatakan mereka tidak mengetahui adanya serangan terhadap rumah sakit tersebut dan laporan kematian akan diselidiki.
Dalam pernyataannya, Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas nasib para penghuni rumah sakit tersebut.
Kampanye Israel melawan Hamas di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.300 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan di wilayah tersebut. Sebagian besar penduduk yang berjumlah 2,3 juta orang telah mengungsi dan sebagian besar wilayah Gaza telah hancur.
(Hah)