MOSKOW – Pekan lalu, pada 5 Juni 2024, kosmonot Rusia Oleg Kononenko menjadi orang pertama yang menghabiskan 1.000 hari di orbit. Kononenko melampaui rekor rekan senegaranya Gennady Padalka yaitu 878 hari, 11 jam, 29 menit dan 48 detik di luar angkasa dan memecahkan rekor waktu terlama di luar angkasa di luar Bumi pada Februari lalu.
Kedua astronot mencapai rekor ini dalam lima misi, namun misi Kononico lebih lama dari pada Padalka dan dia akan mencatat periode yang lebih lama di masa depan, sehingga rekornya dapat ditingkatkan.
Jika semuanya berjalan lancar, Kononenko dijadwalkan meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 23 September. Ini membuat rekornya menjadi total 1110 hari atau 3 tahun.
“Ada pemahaman bahwa Anda telah mencapai sesuatu yang baru dan penting, bahwa Anda telah mengatasi tonggak atau standar tertentu dan menyentuh hal yang belum diketahui,” kata Kononenko dalam wawancara dengan kantor berita Rusia TASS, menurut Associated Press.
“Ini memberi kepercayaan diri dan kebanggaan atas pekerjaan yang dilakukan.”
Jumlah total astronot di orbit bahkan tidak mendekati rekor jumlah astronot. Astronot Amerika Peggy Watson memegang rekor NASA untuk akumulasi waktu 665 hari di luar angkasa.
Kosmonot Rusia sekali lagi berada di urutan teratas untuk rekor terpanjang yang terus menerus. Valery Polyakov menghabiskan 437 hari 18 jam (lebih dari 14 bulan) di stasiun luar angkasa Mir pada pertengahan 1990-an. Waktu terlama yang dilakukan NASA sebenarnya adalah suatu kebetulan. Frank Rubio tinggal di stasiun lebih lama dari yang diperkirakan karena masalah dengan pesawat luar angkasa. Ia menghabiskan 371 hari di sana, yang dicapai pada September lalu.
Berada di luar angkasa dalam waktu yang lama tentu akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi tubuh manusia. Manusia tidak cocok untuk gayaberat mikro. Banyak hal aneh yang terjadi pada tubuh saat berada di luar angkasa.
Begitu berada di luar angkasa, cairan seperti darah mengalir menuju kepala, yang awalnya membingungkan, tapi kemudian menjadi sangat seimbang. Anda juga kehilangan sel darah dan kehilangan kepadatan otot dan tulang, itulah sebabnya astronot cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu di gym.
Selain anemia dan distrofi otot, semua kapalan di kaki Anda akan dihilangkan, sehingga semuanya akan semulus saat Anda masih kecil.
(Ivan Christian Diva)
(Dhaka)