Jakarta – Iran melancarkan serangan rudal terhadap sasaran dan instalasi militer dan keamanan milik rezim Zionis-Israel. Setelah mundur selama beberapa bulan, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran akhirnya melakukan penyerangan pada Rabu (10/2/2024) sebagai bentuk hak alaminya untuk membela diri. Sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB.
Tanggapan ini muncul sebagai respons atas tindakan agresif entitas Zionis. Ini termasuk pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Republik Islam Iran. Diantaranya adalah syahidnya Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan Hamas di Teheran, yang merupakan tamu resmi pemerintah Republik Islam Iran, dan di antaranya adalah syahidnya Sayyed Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hamas. Hizbullah Lebanon. Jenderal Nilforoushan adalah penasihat militer senior Iran di Beirut
Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta menegaskan bahwa Republik Islam Iran telah menggunakan hak pembelaan diri. Setelah sekian lama menahan diri, hal ini menunjukkan pendekatan Iran yang bertanggung jawab terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional di masa-masa yang tidak sah. Tindakan genosida yang dilakukan rezim apartheid Zionis terhadap rakyat Palestina. Agresi militer rezim terhadap Lebanon dan Suriah terus berlanjut.
“Ini kontras dengan rezim Zionis, yang sering menganggap warga sipil dan infrastruktur sipil yang tidak bersalah sebagai sasaran serangan dan pembunuhan yang sah. Republik Islam Iran didasarkan pada prinsip-prinsip moral dan ajaran suci Islam perselisihan dan hukum humaniter secara khusus menargetkan sasaran dan infrastruktur militer dan keamanan,” jelasnya.
Republik Islam Iran menekankan tanggung jawab para pendukung dan pemasok uang dan senjata rezim Zionis untuk menghentikan tindakan gila para pemimpin rezim ini dan memperingatkan terhadap campur tangan pihak ketiga dalam pembangunan di kawasan serta dampak langsungnya. tuntutan. Dan mengambil tindakan yang berarti oleh Dewan Keamanan PBB untuk mencegah ancaman berkelanjutan terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional dari rezim Israel.
Dia menambahkan: “Jika perlu, Republik Islam Iran siap dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan pencegahan tambahan untuk melindungi kepentingan sahnya dan melindungi integritas wilayah dan kedaulatan Iran dari tindakan agresif militer dan penggunaan kekuatan ilegal.”
(Diam)