LG AI Research telah mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan (AI) sumber terbuka pertama di Korea Selatan EXAONE 3.0. Startup ini melihat Korea Selatan memasuki arena AI global yang didominasi oleh raksasa teknologi AS dan startup di Tiongkok dan Timur Tengah.

Harap diperhatikan, model ini saat ini hanya mendukung dua bahasa – Inggris dan Korea.

EXAONE 3.0 adalah model open source, yang kabarnya didasarkan pada arsitektur Decoder milik Transformer. Model ini memiliki parameter 7,8B dan data pelatihan (simbol) 8T.

“Dalam rangkaian model bahasa EXAONE 3.0 yang dikembangkan untuk tujuan berbeda, model adaptasi arah 7.8B dibuka terlebih dahulu untuk digunakan dalam penelitian,” demikian siaran pers LG seperti dilansir Gizmochina.

Perusahaan berharap peluncuran model ini dapat membantu para peneliti AI di dalam dan luar negeri untuk melakukan penelitian yang lebih bermakna dan membantu ekosistem AI mengambil langkah maju.

Menurut pengujian perusahaan, kemampuan bahasa Inggris model tersebut telah mencapai “tingkat tertinggi di dunia”. Skor rata-rata dalam kasus penggunaan nyata dilaporkan sebagai yang pertama, di atas model seperti Llama 3.0.

Dari segi perhitungan dan pengkodean matematis, EXAONE 3.0 juga menempati peringkat pertama dengan skor tengah dan memiliki kemampuan rasionalisasi yang kuat.

Tak perlu dikatakan lagi, skor EXAONE 3.0 di atas rata-rata untuk kasus penggunaan nyata dan tolok ukur di Korea. Model ini diklaim mampu mengurangi penggunaan memori hingga 56%, penggunaan memori hingga 35%, dan biaya pengoperasian hingga 72% dibandingkan model generasi sebelumnya.

Model terbaru dilaporkan dilatih pada 60 juta kasus data profesional terkait paten, kode, matematika, dan kimia. Perusahaan berencana untuk memperluas data pelatihannya menjadi 100 juta acara di berbagai bidang pada akhir tahun.

Untuk mengurangi konsumsi daya dalam menjalankan model AI, LG AI Research berfokus pada optimalisasi riset teknologi dan menyederhanakan model, yang berhasil mengurangi ukuran model sebesar 97% sekaligus meningkatkan kinerja dibandingkan EXAONE 1.0.

(anak perempuan)