JAKARTA – Menko Polhukam 2019-2024 Mahfud menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024. Persaingan politik melahirkan ketidakpercayaan terhadap proses pemilu.

Berbicara dalam Podcast Frankly Frank di channel YouTube resmi Mahfud MD, Mahfud mengatakan: “Teorinya bermacam-macam, percaya saja pada orang yang menentukan pilihan, tapi ada juga teori kenapa orang yang punya banyak dipilih.” dikutip pada Rabu (4/12/2024).

“Ada kemungkinan lain, walaupun kecil, tapi apa gunanya curang? Kita tidak bisa menentukan hasilnya kan?” perspektif itu,” lanjutnya.

Mafu kemudian membandingkannya dengan Pilkada Serentak 2020 yang menunjukkan jumlah pemilih lebih tinggi dibandingkan Pilkada Serentak 2024 yang jumlah pemilihnya hanya di bawah 70%. Faktanya, Partai Demokrat mengadakan pemilu empat tahun lalu saat pandemi Covid 19.

“Secara prosedural, pilkada kali ini lebih sukses dibandingkan pilkada sebelumnya, meski secara substantif masih ada beberapa hal yang kurang memuaskan, seperti tingkat partisipasi,” kata Mulford.

“Persentase partisipasinya kini turun menjadi hanya 68 persen. Padahal, pada Pilkada tahun 2020 lalu, perolehan suaranya mencapai 76 persen,” lanjutnya.