JAKARTA – Maryam March Maharani menjadikan SEA Games 2025 di Thailand sebagai buktinya. Oleh karena itu, targetnya adalah membawa pulang medali emas dari turnamen multievent dua tahunan tersebut.

Rani sudah mulai mempersiapkan SEA Games 2025 meski masih setahun lagi. Acara tersebut akan berlangsung di Thailand pada tanggal 7 hingga 19 Desember 2025.

Namun, beberapa turnamen internasional akan dimulai pada awal tahun 2025. Oleh karena itu, Rani mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa tampil maksimal.

“Saat ini saya mulai dari awal di latihan dalam negeri, tapi Januari nanti saya akan mulai lagi di ajang internasional,” kata Rani kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), usai diskusi “Olympic Journey” di @ Amerika. , Jakarta, Kamis 28 November 2024

“Jadi sudah banyak rencana ke depan. “Saya berharap semuanya berjalan lancar dan kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya,” tambah perempuan asal Jakarta ini.

Sebelumnya, Rani merupakan salah satu wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Sayangnya, debut Rani berakhir di ronde ke-16. Meski begitu, ia mendapat pelajaran berharga dari penampilannya di Olimpiade 2024.

Atlet berusia 24 tahun itu ingin membawa pengalaman berharga dari Olimpiade hingga pentas SEA Games 2025.

“Iya karena (medali emas) itu salah satu cita-cita Rani karena saya belum meraih medali di SEA Games,” jelas Rani.

“Saya pernah berada di tim sebelumnya, tetapi tidak pernah secara individu, dan tahun sebelumnya kelas saya tidak bermain. “Jadi tahun ini pertandingan baru saja dimainkan dan menjadi kesempatan bagi saya untuk membuktikan bahwa saya bisa tampil lebih baik dari sebelumnya,” tambahnya.

Rani sendiri tidak menganggap enteng SEA Games 2025 karena menurutnya persaingannya tidak kalah sulitnya dengan pentas Olimpiade, sebab negara lain seperti Thailand, Kamboja, dan Filipina banyak menggunakan pesaing naturalisasi asal Jepang. ngomong-ngomong, merupakan negara yang kuat dalam olahraga judo.

“Kemungkinannya mengatakan ini lebih mudah daripada Olimpiade, tapi bahkan tidak di kelas saya. “Ini cukup sulit karena di sebagian besar negara Asia Tenggara, banyak judo yang dinaturalisasi dari Jepang, dan Jepang relatif kuat di kalangan judo,” kata Rani.

“Dan di Thailand, Kamboja, Filipina, dan Indonesia tidak ada naturalisasi. “Jadi di sana cukup sulit karena terjadi naturalisasi, tapi ya, itu lebih memotivasi saya,” tutupnya.

(perang)