JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Prabowo Luo Kurniwan mengungkapkan isu Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri dan TNI menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik.

Sebab, isu tersebut diduga dilontarkan politisi PDIP karena kalah dalam Pilkada 2024.

“Kalau begitu, sebaiknya PDIP melakukan penelitian lebih lanjut sebelum berbicara. Lembaga pemilu dan TNI adalah lembaga negara yang independen dan ada aturan yang jelas yang melarang kedua lembaga tersebut ikut campur dalam politik praktis,” tegasnya

Menurut Kurniwan, banyak tahanan politik (tapol) yang terus menuntut keadilan di era PDIP.

Dikatakannya, hal yang kontroversial adalah pada pemilu 2019, banyak anak bangsa yang masuk penjara demi menyelenggarakan pemilu yang adil dan transparan. Pilpres dan pilkada gabungan yang digelar “baru kemarin, tidak adil, dan menuduh institusi kepolisian dan TNI terlibat membantu dan bersekongkol dengan kelompok pemenang, kamilah pelakunya.” Jelas dihukum, itu bukan masalah Anda,” ujarnya. Pada 2019, mantan tahanan politik Karnavan menambahkan.

Karnawan memohon dan mendesak PDIP untuk bersikap dewasa dalam menyikapi kekalahan tersebut dan lebih mawas diri mengenai alasan pemilih meninggalkannya. 

Sobat, kalau boleh bicara arogansi dan arogansi, aristokrasi Anda sendiri yang menciptakan kondisi seperti itu, jelasnya.

(Hah)