JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyetujui usulan penundaan pembagian bantuan sosial (banso) pasca Pemilihan Umum Daerah (Pilkada) 2024. Usulan tersebut diketahui dilontarkan RI Deddy Sitorus, Anggota Komisi II DPR.
Pandangan itu diungkapkan Tito pada Selasa (12/11/2024) saat rapat kerja dengan Komisi DPR RI dan Gubernur Provinsi Jawa Timur serta Pj Bupati/Walikota di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (raker).
“Pak Bima Arya menyampaikan, teman-teman Komisi II minta agar penyaluran bansos ditunda sampai pilkada. Kami setuju pak. Kami langsung setuju, terima kasih,” kata Tito dalam pertemuan tersebut.
Tito mengaku bersedia menghentikan penyaluran bansos, apalagi usulan ini disampaikan Komisi II DPR RI. Ia juga mengatakan pihaknya akan menerbitkan surat edaran (SE) kepada pimpinan provinsi untuk menunda penyaluran bansos hingga usai pilkada.
Apalagi bola ini dari komisi II, bola ini harus kita pecahkan, buat lingkaran saja, – kata Tito.
Menurut Tito, masih ada beberapa daerah yang perlu menyalurkan bantuan sosial. Ia mengatakan, khusus untuk daerah terdampak bencana seperti Sicca, Flores Timur yang terdampak erupsi Gunung Levotobi Lak.
“Juga pak, kecuali daerah yang sangat membutuhkan bansos, karena ada bencana seperti Levotobi, sekarang di Flores Sicca Timur sudah 12 ribu jiwa lebih yang mengungsi, mau tak mau kita berikan bansos itu kepada mereka. , jelas Tito.
Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR RI Deddy Sitorus mengusulkan pendistribusian bansos ditunda hingga proses pemungutan suara Pilka 2024 berakhir. Usulan tersebut disampaikan Deddy pada Senin (11/11/2024) dalam forum rapat kerja bersama pimpinan Kementerian Dalam Negeri dan daerah.
“Karena pilkada kita hanya pada hari Minggu, maka seluruh bansos yang diberikan oleh pemerintah daerah akan dihentikan sementara sampai tanggal 27 November jika memungkinkan,” kata Deddy dalam pertemuan tersebut.
Oleh karena itu, tidak ada gunanya bagi siapa pun, baik PDIP maupun pihak manapun. Saya berharap ini bisa menjadi kesimpulan pertemuan kita, katanya.
(menggambar)