CACA Dengar baru-baru ini mengungkapkan kondisi kesehatannya. Adik Nagita, Slavina, mengaku mengalami kelelahan yang berdampak pada kesehatan fisiknya.

Gaga mengatakan sensasi terbakar ini sudah dia rasakan selama setahun terakhir. Hal ini menyebabkan ibu dua anak ini sering sakit-sakitan, menderita sinusitis, Covid-19, dan yang terbaru, operasi pengangkatan batu empedu.

Berapa derajat luka bakar yang dirasakan Kaka Dengar? Melansir WebMD, Minggu (10/6/2024), burnout merupakan salah satu bentuk kelelahan yang dirasakan secara terus-menerus. Itu terjadi ketika kita mengalami kelelahan emosional, fisik, dan mental yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. 

Dalam banyak kasus, burnout berhubungan dengan pekerjaan seseorang. Namun, burnout juga dapat terjadi di bidang kehidupan lain dan berdampak pada kesehatan seseorang.

Burnout dapat dipicu oleh stres, namun penting untuk dipahami bahwa kedua kondisi tersebut tidak sama. Stres disebabkan oleh stres mental dan fisik yang tinggi serta tuntutan waktu dan tenaga yang tinggi. Sedangkan burnout terjadi karena kurangnya semangat, motivasi, atau fokus.   

Stres bisa membuat seseorang merasa kewalahan, namun kelelahan bisa membuat mereka merasa terkuras dan kehabisan tenaga. Kondisi ini tidak terdiagnosis secara klinis. Namun, burnout dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental jika Anda tidak mengenali atau mengobatinya.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa burnout membuat seseorang menjadi tidak efektif. Selain itu,  mengalami rasa kesal dapat membuat Anda merasa putus asa, sinis, dan kesal. Dampak luka bakar juga dapat merusak rumah, pekerjaan, dan kehidupan sosial seseorang. Penyebab terbakar

Awalnya, istilah burnout hanya digunakan untuk stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Namun, banyak psikolog menganggap kelelahan sebagai kondisi kronis dan membuat stres. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan mengalami tingkat frustrasi kerja yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui penyebabnya.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya burnout dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja antara lain: Beban kerja yang tidak terkontrol Perlakuan tidak adil di tempat kerja Tanggung jawab pekerjaan yang membingungkan Kurangnya komunikasi atau dukungan dari manajer Tekanan tenggat waktu yang tinggi Terlalu banyak bekerja, tidak cukup waktu untuk bersantai (waktu istirahat) Merasa bahwa pekerjaan atau kehidupan adalah hal yang tidak penting. di luar kendali Anda, tidak diakui atau dihargai.

(RBA)