Hernia inguinalis adalah suatu kondisi di mana bagian organ lambung (biasanya usus) menonjol melalui lubang yang tidak tertutup di area selangkangan. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak, terutama bayi laki-laki, dan mungkin muncul benjolan kecil di area tersebut. 

Pada masa perkembangan janin laki-laki, terdapat suatu saluran yang disebut prosesus vaginalis (penonjolan selaput yang berfungsi sebagai saluran berkembangnya organ-organ tertentu). Saluran ini harusnya menutup sebelum bayi lahir. Jika saluran tidak menutup sepenuhnya, rongga tersebut dapat menyebabkan organ dalam perut bocor keluar, sehingga membentuk hernia inguinalis.

Dr Kozi, dokter bedah anak di RS Bethsaida Gading Serpong, mengatakan hernia inguinalis pada anak biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan. 

“Hal ini terjadi ketika saluran yang menghubungkan rongga perut ke area selangkangan tidak menutup sepenuhnya sebelum kelahiran, sehingga menyebabkan organ perut menonjol keluar,” kata Dr Coates.

Hernia inguinalis paling sering terjadi ketika:

1. Bayi baru lahir dan anak kecil (0-1 tahun): Bayi prematur dan anak laki-laki memiliki risiko lebih besar karena proses penutupan proses vagina yang belum tertutup sempurna.

2. Anak usia 1-5 tahun: Gejala hernia inguinalis semakin terlihat jelas, misalnya saat anak menangis atau melakukan tenaga maka akan muncul benjolan di selangkangan.

3. Anak usia sekolah (6-12 tahun): Kurang umum, namun masih mungkin terjadi.

Faktor risiko hernia inguinalis

– Persalinan prematur

– Berat badan lahir rendah

– Laki-laki (6 kali peningkatan risiko)

– Kelainan kongenital lainnya, terutama kelainan dinding perut (seperti gastroschisis dan omphalocele)

Gejala hernia inguinalis pada anak

1. Muncul benjolan di area selangkangan yang semakin terlihat saat anak menangis, batuk, atau melakukan tenaga.

2. Anak tampak mudah tersinggung atau tidak nyaman, terutama saat benjolannya terjepit.

3. Jika tidak diobati, hernia dapat menyebabkan nyeri hebat dan kondisi seperti kram (hernia pencekikan), yang merupakan keadaan darurat medis.

Pencegahan hernia inguinalis

1. Perhatikan tanda-tanda awal, seperti adanya benjolan di selangkangan anak Anda.

2. Memberikan pola makan yang sehat, mencegah sembelit dan mencegah bayi melakukan aktivitas berlebihan.

3. Periksakan bayi prematur secara rutin.

Pengobatan hernia inguinalis

Dr Coates mengatakan hernia inguinalis tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan memerlukan pembedahan. Operasi yang disebut herniotomi ini merupakan prosedur mengembalikan organ yang menonjol ke posisi semula dan menutup saluran yang terbuka.

Prosedur Hernotomi:

– Operasi dilakukan dengan anestesi umum.

– Melalui sayatan kecil di selangkangan, dokter akan memperbaiki dan menutup area yang lemah.

– Waktu pengoperasiannya singkat, biasanya 30-45 menit, dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi.

– Pilihan lainnya adalah pendekatan laparoskopi. Sayatannya lebih kecil dan lebih estetis dibandingkan herniotomi tradisional.

“Orang tua harus peka terhadap gejala hernia inguinalis. Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat di fasilitas yang tepat, anak-anak dapat terhindar dari risiko komplikasi dan tumbuh sehat sebagaimana mestinya,” kata Dr. Coates.

Sementara itu, Dr Pitono, Direktur RS Betheda Gading Serpong, mengatakan pihaknya telah mengamankan tim dokter spesialis yang mampu menangani hernia inguinalis dengan aman dan efektif.

“Kesehatan anak adalah prioritas utama kami. Dengan dukungan dokter spesialis berpengalaman di bidang pediatri dan bedah anak serta fasilitas kesehatan terkini, kami berupaya memberikan pengobatan terbaik untuk hernia inguinalis dan berbagai kondisi kesehatan anak lainnya,” ujar Pito Dr. . Itu tidak terkunci.

(qlh)