JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bertemu dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah koordinasi upaya perlindungan kawasan hutan.

“Saya datang menemui beliau (Jaksa Agung) pagi ini untuk mengkoordinasikan perintah Pak Prabowo Subianto bahwa sebagai Menteri Kehutanan saya diminta menjaga hutan,” kata Raja Jolly di hadapan Majelis Umum Kejaksaan Agung, Jumat.

Jika kawasan hutan tersebut dijadikan kawasan usaha tanpa izin, dia menegaskan, penegakan hukum akan dilakukan dalam bentuk sanksi administratif atau pidana tanpa ragu-ragu.

“Selama berpuluh-puluh tahun hutan kita dirusak oleh perkebunan ilegal tanpa izin. Oleh karena itu, sesuai perintah Pak Park Prabowo, kami siap menegakkan aturan sesuai aturan yang ada, baik sanksi administratif maupun pembangkangan, kami siap. Siap-siap ambil barang milik negara,” ujarnya.

Ia menjelaskan, fokus pemerintahan Prabowo Subianto adalah kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran rakyat Indonesia.

“Jadi saya bekerjasama dengan beliau (Jaksa Agung) dan Insya Allah ada kerjasama yang baik dalam menegakkan sistem hukum ini dan menaati hukum negara, kita tidak bisa dikalahkan oleh para pelaku ilegal yang telah merusak hutan. Waktunya habis,” kata Rajajuli.

Selain itu, dia juga menyarankan pembentukan satuan tugas khusus (Satgas) untuk memberantas perkebunan ilegal. Gugus tugas ini diusulkan untuk memiliki perwakilan dari Kementerian Kehutanan, Kantor Kejaksaan dan Partai Rakyat Kamboja.

“Saya merekomendasikan kepada Mensesneg agar dibentuk satuan tugas terbatas yang dapat bekerja secara fleksibel dan cepat sesuai perintah Presiden,” ujarnya.

Sementara Jaksa Agung ST Burhanuddin menerima usulan Raja Juli. Memastikan menteri atau lembaga lain selalu mendapat dukungan dalam menjalankan tanggung jawabnya.

“Ini merupakan bentuk sinergi antar menteri dan lembaga. Tentunya kita harus saling mendukung untuk mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat secepatnya,” kata Burhandin.

Oleh karena itu, lanjutnya, hampir setiap hari ia menemukan menteri-menteri yang mengoordinasikan pelaksanaan tugasnya. “Saya senang kita harus lebih kompak dalam menjalankan tugas,” ujarnya.

(Aki)