JAKARTA – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) akan mengkaji lebih lanjut pembangunan Giant Sea Wall alias Tanggul Laut Raksasa.

Pengumuman tersebut disampaikan AHY pada Senin (11/4/2024) usai meninjau proyek tanggul pertahanan pantai di Jakarta Utara dan mengamati kondisi permukaan air laut dan permukaan tanah di Jakarta Utara.

Menurut dia, lahan di Jakarta menyusut sekitar 10 cm per tahun. Dengan demikian, dalam 10 tahun diperkirakan permukaan tanah Jakarta berkurang satu meter.

“Haruskah kita membangun bendungan besar? Sering dikatakan ini gili raksasa, sekarang akan kita kaji lebih mendalam,” kata AHY usai peninjauan.

Berdasarkan kajian awal Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, jika lahan di Jakarta terus menyusut, opsi terakhir adalah membangun Seawall/Giant Seawall Fase B sepanjang 21 km. Tanggul Tahap B ini akan mengurangi luas banjir sebesar 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun.

“Jika saatnya tiba, saya akan mengumumkan hasil kajian secara lengkap kepada publik. Yang jelas tujuan utamanya adalah untuk kembali melindungi masyarakat kita dari bahaya banjir dalam jangka pendek, menengah, dan panjang,” kata AHY.