Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nourofik mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam proyek menjaga dan meningkatkan kualitas air sungai. Hal ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas sungai di seluruh Indonesia.
Kemajuan dalam mengatasi pencemaran sungai dimulai dengan proyek Aksi Bersih Sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang pada Jumat (11/1/2024). Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Malik terlibat langsung. dalam membersihkan sampah. Sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga.
Dalam kegiatan Bersih-Bersih kali ini, berhasil dikumpulkan sampah sebanyak 2.342,24 kg yang berasal dari tujuh ruas Sungai Cipinang di area belakang kantor KLH. Pembersihan tersebut mencakup area seluas kurang lebih 1 km2 dan melibatkan 717 peserta, termasuk KLH, UPK. Dinas Pengairan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Dinas Lingkungan Hidup DKI dan warga sekitar.
“Kegiatan kita pagi ini misalnya olah raga sedikit, tapi nyatanya kendala utamanya lama. Ada banyak tantangan yang harus kita ciptakan di sini untuk dipecahkan. Terima kasih kepada teman-teman media yang datang ke sini untuk memberi tanggapan kepada kami. Apa yang kita lakukan bersama pagi ini,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif dalam jumpa pers.
Kegiatan ini melibatkan beberapa bagian. Termasuk kementerian/lembaga terkait, instansi pemerintah provinsi dan pemerintah kota, swasta, komunitas lingkungan hidup, dan masyarakat luas
Dalam kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif meminta semua pihak meningkatkan persatuan. khususnya ketika menangani masalah lingkungan hidup di Jakarta. Jakarta, dengan populasi 11,4 juta jiwa, digambarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif memiliki beban lingkungan yang berat.
“Di antara tiga indikator IKLH Jakarta adalah Indeks Kualitas Air. Indeks kualitas udara dan indeks tutupan lahan Ketiga indikator tersebut sangat relevan. Kita harus bisa memperkuat ketahanan Jakarta dalam hal lingkungan hidup,” ujarnya.
Menteri Hanif menegaskan, upaya pengelolaan sampah ini harus dikembangkan secara serius. Langkah-langkah penting telah disiapkan dan terus dipantau. Ia pun berkomitmen memperkuat seluruh instrumen yang dikeluarkan pemerintah daerah. Lebih lanjut, Menteri Hanif dan jajarannya akan segera mengambil tindakan untuk menegakkan hukum dalam kondisi ini. Meski perlu Masih akan ada proses pidana.
“Kami tidak akan mundur, ini kepentingan umum. Kami di Kementerian Lingkungan Hidup sangat serius dalam melindungi Indonesia. Karena kita di Jakarta, makanya Jakarta kita selesaikan dulu,” ujarnya.
Meski begitu, Menteri Hanif mengatakan hal ini tentu bukan persoalan mudah. Oleh karena itu, dalam pengelolaan sampah, Partai berupaya menciptakan situasi yang melibatkan semua pihak.
Perlu dicatat bahwa Kementerian Lingkungan Hidup akan melarang keras pembuangan sisa makanan yang dihasilkan di area perkantoran, gedung, restoran, dll.
“Kalau perlu kita tegaskan hukumnya, kita denda, karena sudah ada peraturan pemerintah yang mengenakan denda,” ujarnya.
Perlu diingat bahwa sebagian besar pencemaran ini berasal dari limbah rumah tangga. Diantaranya adalah mandi, mencuci, buang air besar (MCK) dan membuang kotoran secara ilegal. Saat berbincang dengan warga, Menteri Lingkungan Hidup Hanif mendapat laporan bahwa di RW 02, Kecamatan Cipinang Besar Selatan, ditemukan tempat pembuangan tinja oleh truk tangki dari dinas penyedot tinja. Menteri Hanif mengatakan hal ini menjadi perhatian serius pemerintah.
Sebagai langkah awal pengelolaan sampah di Cekungan Cipinang, Kementerian Lingkungan Hidup telah memasang jaringan sampah di tiga wilayah utama: di Pekayon, Kampung Makassar, dan Cipinang Besar Selatan. Sampah di tiga titik ini rutin dikumpulkan oleh pegawai PPSA Jakarta. Jasa Lingkungan Hidup (DLH)
Operasi peningkatan kualitas air ini akan dilanjutkan dalam waktu 100 hari kerja KLH/BPLH di DAS Ciliwung, Bengawan Solo dan Brantas “Intervensi yang direncanakan mencakup perencanaan pesisir. (Daerah tepi sungai) Pembangunan industri di sepanjang sungai. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kota untuk pengelolaan limbah domestik dan usaha kecil. Menggerakan sungai yang bersih bersama masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai dan meningkatkan efisiensi pasukan patroli sungai untuk mencegah pencemaran,” jelas Hanif.
Program ini bertepatan dengan revitalisasi Proyek Sungai Bersih (Prokasih) yang kini kembali menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas air sungai di wilayahnya. Keberhasilan operasional Prokasih akan diukur berdasarkan Indeks Respon Lingkungan (IRLH) yang dinilai setiap tahun oleh KLH/BPLH.
(Galanga)