BALI – Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan hal ini akan memudahkan pengurusan perizinan di bidang ATR/BPN. Pasalnya, ada tiga prioritas utama untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia.

“Pada dasarnya kalau Menteri ESDM mengundang kita, mengundang Pertamina dan mengundang siapa saja dan kita berurusan dengan siapa pun, pasti mengacu pada 3 hal, yang pertama terkait ketahanan energi dan swasembada energi, yang kedua pangan. ketahanan dan swasembada pangan, dan yang ketiga tentang hilinisasi,” kata Menteri Nusron Wahid pada kegiatan Sinergi Nusantara yang diselenggarakan Pertamina di Jimbaran, Badung, Bali pada Jumat malam (13/12/2024).

Menurutnya, 3 hal tersebut menjadi prioritas paling penting untuk dilakukan di sektor ATR/BPN. Pasalnya, semua itu adalah cita-cita besar bangsa Indonesia dan cita-cita besar Presiden RI Prabow Subianto yang harus disukseskan.

“Kita tidak bisa terus-terusan bergantung pada energi yang berasal dari impor, sehingga semua urusan harus kita fasilitasi, terutama persoalan perizinan yang kadang terkesan tidak penting, namun harus kita utamakan dan percepat dari segi kontennya,” tuturnya.

Dijelaskannya, kliennya bertemu dengan Kementerian BUMN dan menyampaikan komitmen Kementerian kepada ATR/BPN saat itu untuk membantu segala permasalahan pertanahan dan perizinan di BUMN. Setidaknya ada empat klaster permasalahan yang teratasi, mulai dari klaster energi, pertambangan, dan diakhiri dengan klaster pangan.

“Kita bagi menjadi 4 klaster, yang pertama energi, antara lain Pertamino, PLN dan Mind ID. Minggu depan kita lanjutkan dengan klaster pangan, dimulai dengan PTP, lalu ID Food dan seterusnya,” ujarnya.