NEW YORK – Pemilik Facebook, Meta, Senin, mengatakan pihaknya melarang RT, Rossiya Today, dan jaringan media pemerintah Rusia lainnya dari platformnya, dengan tuduhan bahwa mereka menggunakan taktik penipuan untuk melakukan operasi online rahasia.
Larangan ini menandai peningkatan tajam tindakan perusahaan media sosial terbesar di dunia terhadap media pemerintah Rusia, setelah bertahun-tahun menerapkan tindakan yang lebih terbatas seperti melarang media memasang iklan dan membatasi akses ke postingan mereka.
“Setelah mempertimbangkan dengan cermat, kami memperluas tindakan kami terhadap media pemerintah Rusia.” Rossiia Segodnia, RT dan outlet terkait lainnya kini dilarang mengikuti program kami di seluruh dunia karena campur tangan asing,” kata Meta dalam keterangan tertulisnya, dilansir Reuters.
Larangan itu akan diterapkan dalam beberapa hari mendatang, katanya. Selain Facebook, aplikasi Meta mencakup Instagram, WhatsApp, dan Threads.
Kedutaan Besar Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. Gedung Putih menolak berkomentar.
Langkah Matt ini dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) mengajukan tuntutan pencucian uang terhadap dua karyawan RT awal bulan ini atas apa yang menurut para pejabat adalah skema untuk mempekerjakan perusahaan-perusahaan AS untuk memproduksi konten online guna mempengaruhi pemilihan umum pada tahun 2024.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pada Jumat (13/9/2024) bahwa negara-negara harus memperlakukan aktivitas lembaga penyiaran negara Rusia RT sebagai aktivitas intelijen rahasia.
RT mencemooh tindakan Amerika Serikat dan menuduh Amerika berusaha mencegah lembaga penyiaran tersebut berfungsi sebagai organisasi berita.
Dalam materi singkat yang dibagikan kepada Reuters, Meta mengatakan dia telah melihat media yang dikendalikan pemerintah Rusia mencoba menghindari deteksi dalam aktivitas online mereka di masa lalu dan memperkirakan mereka akan terus mencoba terlibat dalam aktivitas penipuan di masa depan.
(menit)