Jakarta – Miliarder Indonesia Sehat Sutarya meninggal di Amerika Serikat.  Pendiri Marvell Technologies meninggal dunia pada usia 63 tahun, demikian pernyataan resmi perusahaan, Rabu (19/09/2024). 

“Dr. Salah satu pemimpin dalam industri semikonduktor modern dan pendukung kuat Semikonduktor AlphaWave Kerugiannya akan dirasakan secara global di seluruh portofolio perusahaan teknologi dan kegiatan filantropisnya, kata AlphaWave Semi dalam pernyataan yang dikutip MarketWatch, Rabu (18/9).

Sehat Sutarya lahir di Indonesia dari orang tua Tionghoa. Dia pertama kali mengembangkan minatnya pada bidang elektronik sebelum pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1980 untuk memulai studi pascasarjana di Universitas San Francisco. 

Sutarya kemudian memindahkan studinya ke Iowa State, dan menemukan bahwa Universitas San Francisco bahkan tidak menyelenggarakan program teknik elektro. Ia menikah dengan Dai, seorang keturunan Tionghoa dan tinggal di Amerika. 

Bersama-sama, Sutarya, istri, dan saudara laki-lakinya memutuskan untuk memberi nama startup baru mereka Marvel karena mereka berencana melakukan sesuatu yang tidak biasa.    Karena pesatnya pertumbuhan Internet, Marvell Technologies telah muncul sebagai pemain utama di sektor chip yang berkembang pesat. Perusahaan semikonduktor tersebut kemudian berhasil meluncurkan penawaran umum perdana di Nasdaq pada bulan Juni 2000. Sebelum ia dan istrinya akhirnya meninggalkan Marvel pada tahun 2016  

Dia pindah ke AlphaWave Semiconductor, pembuat chip publik, pada tahun 2019 setelah tidak bergabung dengan Marvell. Posisi CEO di AlphaWave untuk sementara akan digantikan oleh istrinya. 

“Salah satu pendiri Marvel, Sehat Sutarya, adalah pemimpin visioner, insinyur brilian, dan kolega serta teman tercinta di Marvel,” kata juru bicara Marvel Technologies.

Perkiraan terbaru Forbes, kekayaan bersih Sehat mencapai $1,3 miliar atau Rp 19 triliun. Bahkan, namanya sempat masuk dalam daftar 10 besar orang terkaya di Amerika Serikat pada tahun 2007.  

Pada tahun 2012, Suterja tercatat sebagai penerima penghargaan Indonesian Diaspora Lifetime Achievement Award for Global Pioneering and Innovation yang diberikan oleh KBRI Amerika Serikat.

“Selain prestasi profesionalnya, Sehat dikenal karena kerendahan hati, kebaikan, dan kemurahan hatinya. Ia telah menjadi mentor bagi banyak orang, selalu bersedia berbagi ilmu dan wawasannya. Tim Marvel berterima kasih atas kontribusi dan warisan yang ia berikan. tertinggal melalui pendirian perusahaan kami, kata pernyataan itu. 

(MER)