BEKASI – Polres Metro Bekasi menangkap pria berinisial JB (30) terkait kasus penganiayaan anak. JB, seorang pelatih futsal ditangkap karena hendak menganiaya ketiga muridnya.

Kasus ini sudah kita tangkap, pembunuhnya sudah kita tangkap,” kata Kompol Kestrakar Metro Kompol Sang Ngurah Virtama kepada wartawan, Rabu (23/10/2024).

Penganiayaan dilakukan pelaku ini pada 10 Oktober 2024. Pelaku ditangkap setelah orang tua korban melaporkannya ke polisi.

Jadi siapa yang ambil dulu kata JB, malam itu diumumkan, malam itu kita hentikan, kata Tama.

Sejauh ini, dari hasil penyelidikan, ada tiga gadis yang tewas akibat ulah pelaku. Sayangnya sebagian besar muridnya masih anak-anak. 

“Korbannya seluruhnya anak-anak kecil, ada yang berusia 12 dan 14 tahun. Yang terlibat (pelaku) sudah dewasa,” kata Tama.

Cara yang dilakukan pelaku adalah dengan percaya bahwa korbannya memberikan janji-janji manis, yakni dengan iming-iming. Bahkan untuk pernikahan dan dukungan.

“Yang pertama korbannya tiga orang. Korban pertama dan kedua ikut. Nanti mereka berjanji akan menikah, saling mendukung dan seterusnya,” kata Tama.

Jadi siapa pun yang menculik korban ketiga ini mengatakan, jika dia masih terlambat saat latihan futsal, maka dia tidak mengganti waktu latihannya. 

Jika kedua hal tersebut sudah dilakukan maka pihak yang berbuat curang tidak akan mendorong korbannya dan akan tetap berada di tim futsal. Namun dalam artian harus berhadapan dengan ketidakadilan, pada akhirnya yang terjadi adalah ketidakadilan.

Siapa pun yang melukai orang yang membunuh orang pertama, melakukannya dua kali. Kali ini, pembunuhan kedua, sekali lagi, dilakukan oleh si pembunuh pada hari dan waktu yang berbeda.

“Korban ketiga lebih banyak menimbulkan masalah bagi tim, dengan tanggal dan waktu yang berbeda-beda selama satu hingga dua bulan,” jelasnya.

Dalam kasus ini, polisi memeriksa beberapa saksi, antara lain orang tua korban dan teman tim futsal korban.

“Kami memeriksa 8 saksi, 3 korban, dan saksi lainnya juga kami periksa, termasuk orang tua korban dan orang-orang dari kelompok teman korban,” tutupnya.

(hanya)