Mpok Alpa semangat merawat anak kembarnya yang lahir pada 8 Oktober 2024. Ia pun berbagi pekerjaan dengan suaminya, Ajie Darmaji, saat sang buah hati sudah tenang saat menangis.
Langkah ini tidak memungkinkan dia untuk mengenal anak-anak blues. Menurutnya, memiliki anak kembar merupakan anugerah terbaik dari Tuhan.
“Khawatir ya? Enggak alhamdulillah senang. Ini momen langka buat saya, di keluarga saya ini momen yang tidak terduga,” kata Mpok Alpa di Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Di sisi lain, memiliki anak kembar justru memberikan semangat hidup bagi Mpok Alpa dan suaminya.
“Ini di luar dugaan. Saya tiba-tiba hamil, tiba-tiba hamil anak kembar. Alhamdulillah, kaget, tidak ada baby blues, ini memberi saya kehidupan lebih,” jelasnya.
Memiliki anak kembar tak membuat anak Mpok Alpa iri. Sebaliknya, mereka sangat menyayangi saudaranya dan membantu ibunya merawat mereka.
“Saya senang, apalagi Petong, dia sangat bahagia dan menyayangi kakaknya, apalagi dia mempunyai anak yang lugu, dia bisa tergantikan, dia bisa belajar dan menjaga saudara-saudaranya, jika dia masih Petong berkata, ‘Saya akan membutuhkan dia ketika dia sudah tenang.’
(kamp)
(kamp)