JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) nusantara tak lagi menjadi prioritas utama di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun perkembangan IKN Nusantara tetap berjalan.
Meski proyek penting ini terus berjalan, pemerintah kini lebih fokus pada program-program yang dianggap lebih mendesak, seperti swasembada pangan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan nasional di tengah ketidakpastian global.
Berikut beberapa fakta menarik nasib terkini proyek IKN yang dirangkum Okezone, Minggu (11/3/2024):
1. Mengutamakan swasembada pangan
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan prioritas utama pemerintah saat ini adalah program swasembada pangan. Program ini dipandang sebagai langkah yang dianggap penting untuk mengatasi tantangan global dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Prioritasnya sekarang swasembada pangan. IKN tetap. Tapi sudah diputuskan (tujuan swasembada pangan). Pokoknya itu saja,” kata Dody.
Menurut Dody, meski pembangunan IKN masih terus berjalan, namun kecepatan proyek ini diperkecil sehingga anggaran dan energi bisa lebih dialokasikan untuk program-program yang mendukung swasembada pangan. Dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Dody mengungkapkan Presiden Prabowo merasa perlu memprioritaskan ketahanan pangan sebagai upaya preventif terhadap kemungkinan konflik global yang dapat mengganggu rantai pangan internasional.
2. Fokus pada pembangunan lembaga legislatif dan yudikatif
Dengan berkurangnya anggaran dari Rp41,95 triliun menjadi Rp9,11 triliun, pembangunan kini hanya diprioritaskan pada fasilitas tertentu. Dijelaskan, alokasi keuangan yang lebih rendah mengharuskan pemerintah lebih selektif dalam pembangunan. Konstruksi pada akhirnya terfokus pada bangunan untuk lembaga legislatif dan yudikatif.
Hal ini mencerminkan strategi pemerintah yang lebih menekankan pembangunan kantor-kantor besar pemerintah, sekaligus menunda proyek-proyek lain di kawasan IKN hingga kondisi keuangan dan anggaran memungkinkan.
“Prioritas di IKN itu legislatif dan yudikatif, tapi mungkin kecepatannya (dikurangi), dana (anggaran) kita terbatas, semua diatur dan disesuaikan dengan anggaran yang ada di kantong kita,” tambah Dody.