JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan segera mengumumkan keputusan mengenai promosi Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daerah pada Februari 2025.

“Sekarang masih dalam proses evaluasi. “Kita harapkan bisa diumumkan pada bulan Februari, sehingga pada tahun ajaran baru 2025-2026 kita bisa melaksanakan keputusan tersebut,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti yang dikutip Antara. (26/11). /2024). 

Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum memutuskan apakah akan melanjutkan sistem PPDB daerah dengan rencana yang ada, menghapusnya seluruhnya, atau melanjutkan reformasi yang bervariasi tergantung hasil kajian.

Muti menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan tiga kali kajian untuk mendengarkan pendapat mengenai sistem penerimaan mahasiswa baru.

Pertama, ia mengundang para kepala Dinas Pendidikan seluruh Indonesia. Kedua, pihaknya juga mengundang para ahli untuk memberikan komentar.

Ketiga, SIA juga meminta masukan dari organisasi masyarakat sipil yang menyediakan layanan pendidikan dan profesional.

Sementara itu, pada Jumat (22/11) KPU

“Kami berpendapat sebaiknya kita mendengarkan pendapat masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan, dengan mengundang pihak-pihak yang berkepentingan antara lain Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu’ti, lembaga pendidikan, guru, orang tua siswa dan pemerhati pendidikan, untuk membahas keberhasilan daerah dan keluhan masyarakat,” kata Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.

Hal itu disampaikan Hetifah menanggapi permintaan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kepada Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu’ti untuk mengakhiri sistem PPDB Zoni.

“Jika sistem lokal dirasa tidak efektif, maka diperlukan cara lain yang sesuai, seperti seleksi berdasarkan prestasi (metode peningkatan prestasi PPDB) atau kriteria pengukuhan tambahan bagi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah (jalur jaminan PPDB),” ujarnya.

(fbn)