Fitur penarikan kecerdasan buatan (AI) Microsoft yang belum tersedia untuk umum, kabarnya tidak bisa dihapus dari Windows 11.

Fitur tersebut baru-baru ini dikatakan tersedia untuk Windows Insiders di Windows 11 versi 24H2 dalam pratinjau. Menariknya, versi tersebut memungkinkan pengguna untuk menghapus fitur tersebut.

Namun, menurut sebuah laporan, raksasa teknologi tersebut mengklaim bahwa ini adalah bug dan setelah diperbaiki, pengguna tidak akan dapat menghapus Recall dari sistem operasi, kata Gadgets 360.

Deskmodder menemukan fitur ini di Windows 11 versi 24H2. Namun, publikasi tersebut menemukan bahwa Recall dapat dihapus darinya. Khususnya, fitur ini masih versi beta dan saat ini tidak tersedia untuk pengguna umum. Namun, The Verge berbicara kepada perusahaan tersebut, yang mengklarifikasi bahwa ini adalah bug dan Recall tidak dapat dihapus di versi mendatang.

“Kami mengetahui adanya masalah di mana Recall salah tercantum sebagai opsi di bawah jendela ‘Aktifkan atau nonaktifkan fitur Windows’ di Panel Kontrol. “Masalah ini akan diperbaiki pada pembaruan mendatang,” kata Brandon LeBlanc, manajer produk senior untuk Windows, seperti dikutip dari Deskmodder.

Recall, yang pertama kali diumumkan oleh perusahaan pada bulan Juni, adalah salah satu fungsi AI utama untuk AI PC. Namun sejak diumumkan, fitur ini mendapat kritikan dari warganet.

Fungsi recall mengambil screenshot layar komputer secara berkala, dan dengan kecerdasan buatan, fungsi tersebut dapat menjawab pertanyaan pengguna tentang aktivitas pengguna.

Hal ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan seperti “Tab apa yang saya gunakan di Google Chrome pada sore hari tanggal 20 Juli?” dan AI dapat memberikan jawaban dan menampilkan tangkapan layar tab tersebut.

Banyak yang menyatakan kekhawatirannya tentang privasi dan keamanan fitur tersebut. Pada versi awal fitur ini, tangkapan layar ditemukan telah disimpan tanpa enkripsi, sehingga siapa pun yang memiliki akses fisik ke perangkat dapat melihat tangkapan layar tersebut. Respon negatif tersebut mendorong Microsoft untuk menghapus fitur tersebut, dengan menyatakan bahwa fitur tersebut akan dirilis ulang nanti dengan berbagai perbaikan.

Microsoft, pada bulan berikutnya, mengumumkan beberapa perbaikan pada fitur tersebut, termasuk menambahkan enkripsi pada folder dan integrasi dengan fitur keamanan Windows Hello. Perusahaan juga mengatakan bahwa fitur tersebut akan dinonaktifkan secara default dan pengguna harus memberikan izin untuk mengaktifkannya.

(dk)